Amerika Serikat (AS) pada Jumat (7/4) mengatakan pihaknya mendukung hak Israel untuk membela diri setelah mendapatkan serangan mematikan serta tembakan roket dari Lebanon yang memicu serangan balik dari Israel.
"Menargetkan warga sipil tak berdosa dari kebangsaan apa pun adalah tindakan tidak masuk akal. Amerika Serikat mendukung pemerintah dan rakyat Israel," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel dalam sebuah pernyataan.
AS juga menyuarakan dukungannya untuk Israel atas sikapnya terhadap Lebanon. Namun Washington tidak secara eksplisit mendukung serangan negara Yahudi ke negara tetangga di sebelah utara itu sebagai respons atas tembakan roket yang dilakukan militan.
"Karena kami mendesak dilakukannya de-eskalasi bagi semua pihak, kami menghargai kemampuan Israel dalam menggunakan haknya untuk membela diri," kata juru bicara Departemen Luar Negeri lainnya.
"Penggunaan Lebanon sebagai landasan peluncuran serangan roket terhadap Israel hanya menempatkan Lebanon dalam risiko dan meningkatkan potensi konflik lebih lanjut," katanya.
Kekerasan di sejumlah negara Timur Tengah itu meningkat sejak Rabu (5/4) ketika polisi Israel bentrok dengan warga Palestina di dalam Masjid Al-Aqsa Yerusalem, tepat ketika penganut tiga agama monoteistik merayakan sejumlah hari besar, seperti Ramadan dan Paskah.
Dukungan AS untuk Israel datang setelah Presiden Joe Biden menekan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membatalkan upayanya melemahkan lembaga peradilan. [ah/ft]