Australia mengadakan perjanjian dengan perusahaan Inggris, BAE Systems, untuk membangun frigat-frigat generasi baru bernilai 26 milyar dollar, demikian dilaporkan hari Kamis, sementara negara itu melancarkan program angkatan lautnya yang ambisius untuk menghadapi China.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull diperkirakan mengukuhkan hari Jumat, variasi baru frigat BAE Tipe 26 mengalahkan saingan dari Fincantieri, perusahaan Italia, dan Navantia SA dari Spanyol.
Your browser doesn’t support HTML5
Dalam pernyataan kepada harian Wall Street Journal, Turnbull mengatakan: "Kapal Perang Global buatan BAE memungkinkan negara kita mempunyai salah satu kapal perang anti-kapal selam paling canggih di dunia, dan kemampuan tempur maritim yang akan mendukung keamanan kita selama beberapa puluh tahun ke depan."
Pemerintah mengatakan ke sembilan frigat itu akan dibangun di Adelaide dibawah pengawasan perusahaan pembuatan kapal milik negara, ASC Shipbuilding.
Menurut harian Sydney Morning Herald, Turnbull mengatakan, selama program pembuatan frigat itu, ASC Shipbuilding akan menjadi "anak perusahaan BAE Systems".
Inggris mengatakan kesepakatan itu "hasil perundingan intensif pemerintah selama empat tahun," dan memujinya sebagai dorongan bagi masa depan pasca keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Frigat-frigat itu akan mulai beroperasi akhir tahun 2020-an sebagai andalan armada Angkatan Laut Australia, bagian dari program besar-besaran pembuatan kapal yang juga mencakup 12 kapal selam baru dan 12 kapal patroli lepas pantai.
Kenaikan besar anggaran belanja itu terjadi pada saat China menunjukkan kekuatannya di wilayah itu dengan meningkatkan kehadiran militer di Laut China Selatan yang disengketakan, dan kekhawatiran akan Korea Utara yang memiliki senjata nuklir. [ka/ii]