Banjir akibat Badai Harvey Masih Parah sementara Trump Kunjungi Texas

Presiden AS Donald Trump (tengah) dan Melania Trump (kiri) mengunjungi Corpus Chriti, Texas, Selasa (29/8).

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump terbang ke Texas pada hari Selasa (29/8) untuk melihat langsung negara bagian yang dilanda banjir itu, saat badai tropis Harvey masih terus menurunkan hujan deras di wilayah itu.

Presiden Trump dan istrinya pertama-tama berhenti di Corpus Christi, dekat tempat badai Harvey pertama kali menerpa daratan Jumat lalu. Kemudian, mereka menuju Austin,ibukota Texas, untuk menerima briefing dari pemimpin setempat dan negara bagian dan mengunjungi pusat operasi darurat.

Presiden Trump tidak mepunyai rencana untuk mengunjungi Houston, di mana banjir besar telah mengakibatkan ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah- rumah mereka, agar tidak mengganggu upaya penyelamatan di kota terbesar keempat di Amerika itu. Tetapi Gedung Putih mengatakan bahwa Trump berencana untuk kembali ke Texas hari Sabtu untuk melihat kerusakan lainnya akibat badai, saat para peramal cuaca memperkirakan badai akan melemah.

Lebih dari 3.500 orang telah diselamatkan di Houston karena air meluap dan menggenangi rumah mereka. Petugas penyelamat dan relawan dengan kapal, rakit, dan perahu karet mendatangi rumah dari pintu ke pintu mencari orang-orang yang ingin meninggalkan tempat itu. Petugas penyelamat dengan helikopter mengambil orang-orang yang lari ke atap dan juga menyelamatkan 300 hewan yang terancam oleh banjir.

Pejabat Houston Minta Warga Keluar Sekarang Juga

Para pejabat di distrik Brazoria, di selatan Houston, melaporkan ancaman badai meningkat ketika hujan yang menyertai badai Harvey telah mencapai Danau Columbia. Dalam pesan melalui Twitter mereka memberitahu penduduk terdekat supaya “keluar sekarang juga (dari daerah itu).”

Senin lalu (28/7) Trump berjanji bahwa pemerintah federal akan memberi bantuan pertolongan dan keuangan apapun bagi Texas dan negara tetangganya – Louisiana – yang dibutuhkan untuk memulihkan kerusakan akibat badai yang diperkirakan mencapai puluhan miliar dolar.

“Kita adalah satu keluarga Amerika. Anda akan memiliki apa yang Anda butuhkan dan itu akan disalurkan dengan cepat. Pemerintah federal akan membantu upaya ‘pemulihan yang sulit dan lama,” ujar Trump.

Puluhan Ribu Orang Tinggal di Berbagai Penampungan Sementara

Palang Merah mengatakan pada hari Senin (28/8) lebih dari 17.000 orang kini berada di tempat-tempat penampungan; sementara para petugas mengatakan lebih dari 30.000 orang telah dievakuasi dari gedung-gedung pemerintah, gereja dan fasilitas-fasilitas lain.

Seorang komandan Penjaga Pantai Laksamana Muda Karl Schultz mengatakan pada CNN, ia telah mengoperasikan 18 helikopter di Houston yang dikerahkan dalam waktu bersamaan, disamping personil Garda Nasional. “Jika Anda bisa mencapai atap rumah, lambaikan handuk. Buat tanda di atas atap rumah sehingga awak helikopter kami bisa melihat Anda,” ujar Schultz pada warga Houston.

Hingga laporan ini disampaikan korban tewas akibat badai itu mencapai tiga orang, meskipun ada korban tewas lain yang dikaitkan dengan badai besar itu.

Polisi Khawatir Jumlah Korban Tewas Bakal Bertambah

Kepala Kepolisian Houston Art Acevedo mengatakan ia khawatir jumlah korban tewas akan meningkat begitu hujan berhenti, banjir surut dan upaya pemulihan dimulai. “Saya benar-benar khawatir tentang berapa banyak mayat yang mungkin akan kita dapati,” ujar Acevedo.

Hujan masih terus mengguyur bagian selatan Texas dan Louisiana, hingga ke bagian timur dengan curah hujan diperkirakan mencapai sekitar 60 sentimeter di samping sekitar 90 sentimeter yang sudah mengguyur kawasan itu.

Pakar-pakar cuaca mengatakan hujan seperti ini umumnya hanya terjadi sekali dalam seribu tahun. Pusat badai kini bergerak dari pantai Texas ke Teluk Meksiko, menarik energi dari perairan yang hangat disana dan membawa hujan ke daratan. Badai itu diperkirakan akan kembali menerjang daratan hari Rabu (30/8) sebelum menuju ke utara dan melemah.

Gubernur Texas Puji Para Tokoh Masyarakat Lokal

Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan pada wartawan ia telah mengerahkan semua 15.000 personil Garda Nasional Texas untuk membantu mengatasi bencana ini. Abbott memuji para pemimpin lokal di sepanjang pesisir Texas Teluk Meksiko, dengan menyebut mereka sebagai tokoh yang “manusiawi, berani dan heroik.” Ditambahkannya, bagaimana orang-orang bisa melewati badai ini dan begitu banyak nyawa yang diselamatkan merupakan hal yang “luar biasa.”

Trump berencana menyatakan 18 kabupaten di Texas dan Louisiana sebagai daerah bencana, sehingga memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan federal. Sebelumnya Abbott telah menyampaikan pernyataan serupa untuk 54 kabupaten guna mempercepat datangnya bantuan pemerintah federal.

Meski Butuh Waktu Lama, FEMA Siap Pulihkan Texas

Trump mengatakan sedikitnya 8.000 pekerja federal berada di Texas, termasuk banyak anggota FEMA – Badan Urusan Manajemen Bencana Federal.

Dalam konferensi pers hari Senin, Ketua FEMA Brock Long mengatakan FEMA akan berada di Texas untuk “beberapa tahun mendatang.”

“Kami mengantisipasi lebih dari 30.000 orang yang berada di tempat-tempat penampungan sementara, hingga menstabilkan situasi dan menyediakan layanan bagi mereka. Berikutnya, kami juga siap dan sudah mengirim pasokan bantuan penting,” kata Brock Long.

Lebih jauh Long mengatakan FEMA bersiap melakukan pemulihan perumahan dalam jangka waktu paling lama yang pernah ada.

Hal senada disampaikan penjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri Elaine Duke. “Meksipun kekuatan angin telah melemah, saya ingin menegaskan bahwa kita belum benar-benar keluar dari bencana ini. Tidak dalam waktu singkat. Badai Harvey masih merupakan badai yang berbahaya dan historis,” ujarnya.

Duke menambahkan sungai-sungai di Texas selatan “belum akan meluap hingga akhir pekan ini.” [sp/em]