Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon mengunjungi kamp pengungsi warga Suriah di Yordania dan Turki hari Jumat (7/12) dan mendesak dukungan lebih besar bagi para korban konflik di Suriah itu.
ANKARA —
Kunjungan Ban Ki-moon itu dilakukan ketika Ankara mengungkapkan kemarahannya atas kurangnya dukungan kemanusiaan internasional yang diterimanya bersamaan dengan meningkatnya krisis kemanusiaan yang dihadapi.
Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon melampiaskan kemarahannya atas semakin membengkaknya biaya atas konflik yang telah berlangsung selama 21 bulan di Suriah. Ia juga meminta dukungan internasional untuk menangani meningkatnya krisis kemanusiaan.
“Oleh karena itu saya mengimbau dan meminta komunitas internasional dan khususnya negara-negara di kawasan ini, untuk menyediakan bantuan kemanusiaan yang mendesak . Kami meminta uluran tangan Anda untuk membantu mereka yang sangat memerlukan,“imbau Ban.
Yordania dan Turki menghadapi dampak kemanusiaan dari konflik Suriah.
Ban mengunjungi sebuah kamp pengungsi di Turki yang menampung lebih dari 8.500 pengungsi Suriah.
Zahid Huque membantu mengkoordinasikan upaya-upaya kemanusian PBB dengan pemerintah Turki. Ia memperingatkan kemampuan negara itu dalam menghadapi meningkatnya kebutuhan kemanusiaan yang telah mencapai batasnya.
“Saya kira ini akan menjadi masalah serius dalam musim dingin ini. Sejauh ini musim dingin datang agak terlambat, namun sekarang semakin dekat dan kapasitas kamp ini sudah jenuh. Komunitas internasional harus segera membantu sehingga Turki dapat memperluas bantuannya lebih cepat dari datangnya pengungsi,”uhjar Zahid Huque.
Turki telah menerapkan kontrol terhadap pengungsi yang memasuki wilayahnya, namun menekankan bahwa tidak akan menolak pengungsi. Pemerintah Turki telah mengeluarkan setengah milyar dollar dalam membantu pengunggsi dan telah meminta bantuan internasional.
Tetapi jurubicara Menlu Turki, Selcuk Unal mengatakan pihaknya frustrasi dengan kurangnya tanggapan terhadap permintaan mereka, dan memperingatkan bahwa kemampuan Turki dalam menyediakan bantuan adalah terbatas.
Unal mengatakan mereka khususnya memerlukan uang tunai, alat penampung, tenda dan selimut. Ribuan pengungsi Suriah sudah menempati kamp-kamp sementara di wilayah yang berbatasan dengan Turki.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon mengungkapkan kekhawatirannya terhadap laporan-laporan yang mengatakan Assad merencanakan untuk menggunakan senjata kimia melawan pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintahannya. Ban mengatakan itu adalah “kejahatan yang sangat biadab”.
Dengan segera datangnya musim dingin dan konflik yang tampaknya semakin intensif seiring dengan kemungkinan ancapan senjata kimia, para pemantau memperingatkan krisis tersebut bisa menjadi semakin buruk.
Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon melampiaskan kemarahannya atas semakin membengkaknya biaya atas konflik yang telah berlangsung selama 21 bulan di Suriah. Ia juga meminta dukungan internasional untuk menangani meningkatnya krisis kemanusiaan.
“Oleh karena itu saya mengimbau dan meminta komunitas internasional dan khususnya negara-negara di kawasan ini, untuk menyediakan bantuan kemanusiaan yang mendesak . Kami meminta uluran tangan Anda untuk membantu mereka yang sangat memerlukan,“imbau Ban.
Yordania dan Turki menghadapi dampak kemanusiaan dari konflik Suriah.
Ban mengunjungi sebuah kamp pengungsi di Turki yang menampung lebih dari 8.500 pengungsi Suriah.
Zahid Huque membantu mengkoordinasikan upaya-upaya kemanusian PBB dengan pemerintah Turki. Ia memperingatkan kemampuan negara itu dalam menghadapi meningkatnya kebutuhan kemanusiaan yang telah mencapai batasnya.
“Saya kira ini akan menjadi masalah serius dalam musim dingin ini. Sejauh ini musim dingin datang agak terlambat, namun sekarang semakin dekat dan kapasitas kamp ini sudah jenuh. Komunitas internasional harus segera membantu sehingga Turki dapat memperluas bantuannya lebih cepat dari datangnya pengungsi,”uhjar Zahid Huque.
Turki telah menerapkan kontrol terhadap pengungsi yang memasuki wilayahnya, namun menekankan bahwa tidak akan menolak pengungsi. Pemerintah Turki telah mengeluarkan setengah milyar dollar dalam membantu pengunggsi dan telah meminta bantuan internasional.
Tetapi jurubicara Menlu Turki, Selcuk Unal mengatakan pihaknya frustrasi dengan kurangnya tanggapan terhadap permintaan mereka, dan memperingatkan bahwa kemampuan Turki dalam menyediakan bantuan adalah terbatas.
Unal mengatakan mereka khususnya memerlukan uang tunai, alat penampung, tenda dan selimut. Ribuan pengungsi Suriah sudah menempati kamp-kamp sementara di wilayah yang berbatasan dengan Turki.
Sekjen PBB, Ban Ki-moon mengungkapkan kekhawatirannya terhadap laporan-laporan yang mengatakan Assad merencanakan untuk menggunakan senjata kimia melawan pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintahannya. Ban mengatakan itu adalah “kejahatan yang sangat biadab”.
Dengan segera datangnya musim dingin dan konflik yang tampaknya semakin intensif seiring dengan kemungkinan ancapan senjata kimia, para pemantau memperingatkan krisis tersebut bisa menjadi semakin buruk.