Bangladesh menyatakan kesiapannya berkompromi dengan pemenang Nobel Mohammad Yunus, yang diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala bank mikro-keuangan yang didirikannya.
Kementerian Keuangan Bangladesh hari Rabu menyatakan pemerintahnya siap mencari penyelesaian atas masalah itu dan Yunus harus maju untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.
Pernyataan tersebut muncul satu hari setelah Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Robert Blake menunjukkan keprihatinan tentang dampak pemberhentian Yunus dari Bank “Grameen” pada masyarakat sipil, dan juga pada para peminjamnya sendiri. Robert Blake bertemu dengan para pemimpin Bangladesh dalam lawatannya ke negara tersebut hari Selasa.
Bulan lalu Pemerintah Bangladesh memerintahkan Yunus untuk mengundurkan diri sebagai pemimpin Bank Grameen yang menyediakan pinjaman kepada warga miskin.
Bank Sentral Bangladesh mengatakan Mohammad Yunus yang berusia 70 tahun melanggar peraturan pensiun Bangladesh karena terus bekerja setelah melampaui batas usia 60 tahun.