Senin 8 September menandai enam bulan sejak penerbangan Malaysia Airlines MH370 hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Sebagian besar dari 239 orang dalam pesawat itu adalah warga negara China, namun tragedi tersebut telah mempengaruhi keluarga di banyak negara lain termasuk Malaysia dan Australia.
Pencarian udara dan bawah laut yang melibatkan lebih dari 20 negara sejauh ini gagal menemukan jejak pesawat Malaysia itu.
Sebuah misi yang dipimpin Belanda akan memulai pencarian baru di sebelah barat Australia akhir bulan ini. Pihak berwenang di Canberra mengatakan mereka menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya saat mereka berusaha menemukan pesawat itu di perairan yang ganas dengan kedalaman hingga lima kilometer.
Misi pencarian baru itu diperkirakan akan berlangsung satu tahun, tergantung pada apa yang ditemukan.
Bulan lalu, Australia menandatangani perjanjian dengan China dan Malaysia untuk memperkuat kolaborasi dan mengalokasikan tanggung jawab pembiayaan dan penyediaan sumber daya lain untuk pencarian tersebut.
Hilangnya penerbangan MH370 adalah misteri terbesar dalam sejarah penerbangan modern.
Hilangnya pesawat itu, serta jatuhnya pesawat MH17 akibat tembakan pada bulan Juli di kawasan Ukraina yang dilanda perang, telah merusak reputasi dan laba maskapai internasional itu.
Bulan lalu pihak berwenang Malaysia mengumumkan 6 .000 PHK sebagai bagian dari rencana perombakan senilai hampir $ 1,9 miliar untuk memangkas kerugian perusahaan penerbangan itu.