Bendera Baru Libya Berkibar di Markas Besar PBB

Bendera Baru Libya berkibar di halaman markas besar PBB selama berlangsungnya Sidang Umum ke 66 di New York (20/9).

Untuk pertama kalinya sejak tergulingnya Moammar Gaddafi, markas besar PBB mengibarkan bendera baru Libya sebagai tanda pengakuan internasional terhadap eksistensi negara baru tersebut.

Perdana Menteri sementara Libya mengatakan pemerintahan akan membentuk pemerintahan baru dalam tujuh sampai sepuluh hari mendatang.

Mahmoud Jibril berbicara kepada wartawan hari Selasa di sela-sela Majelis Umum PBB di New York. Dikatakan, Dewan Transisi Nasional Libya sedang menyelesaikan keputusan tentang jumlah pasti kementerian dan apakah semuanya akan terletak di ibukota, Tripoli, atau dibagi antara Libya timur dan Libya barat.

NTC berbasis di Benghazi, kubu di Libya timur, dalam sebagian besar perang saudara yang sedang berlangsung di negara itu.

Bendera baru Libya berkibar hari Selasa di PBB untuk pertama kali sejak tergulingnya mantan pemimpin negara itu Moammar Gaddafi. Sekjen PBB Ban Ki-moon menyambut baik pemimpin baru negara itu ke dalam komunitas internasional, dengan menyatakan Dewan Keamanan bertindak untuk melindungi rakyat Libya dari kekerasan.

Presiden Amerika Barack Obama, juga di New York untuk menghadiri Majelis Umum, mengatakan pemerintahnya akan mendukung Libya sementara pemerintah negara itu berusaha membangun masa depan yang "bebas, demokratis dan sejahtera". Ia menyatakan Libya akan memiliki "teman dan mitra" untuk membantu warganya melewati masa transisi menuju demokrasi.

Hari Selasa, Uni Afrika yang beranggotakan 54 negara secara resmi mengakui NTC dan mengumumkan dukungannya untuk membentuk pemerintahan yang inklusif di Libya. Uni Afrika selama ini enggan mengakui pemerintahan sementara karena sejumlah negara Uni Afrika punya hubungan dekat dengan Gaddafi.