Pihak berwenang Rusia menahan 67 orang pasca bentrokan dalam rapat umum lesbian, gay, biseksual, transeksual (LGBT) di kota St Petersburg, Sabtu (12/10).
Menurut laporan berita lokal, beberapa puluh aktivis LGBT tengah berkumpul di pusat kota, saat mereka dikonfrontasi sekitar 200 aktivis konservatif dan keagamaan. Polisi ikut terlibat setelah timbul bentrokan antara kedua pihak.
Rapat umum LGBT itu mendapat izin dari penguasa kota St. Petersburg.
Perkelahian terjadi setelah para aktivis anti-LGBT merebut sebuah bendera pelangi, yang merupakan lambang aktivisme LGBT, dari tangan seorang perempuan peserta rapat umum.
Polisi akhirnya menahan 67 orang dari kedua pihak. Komunitas LGBT Rusia menghadapi tekanan yang kian meningkat dari kelompok-kelompok yang memajukan homophobia.
Bulan Juni, parlemen Rusia menyetujui sebuah undang-undang kontroversial yang melarang propaganda hubungan seksual non-tradisional kepada anak-anak di bawah umur.
Rapat umum LGBT itu mendapat izin dari penguasa kota St. Petersburg.
Perkelahian terjadi setelah para aktivis anti-LGBT merebut sebuah bendera pelangi, yang merupakan lambang aktivisme LGBT, dari tangan seorang perempuan peserta rapat umum.
Polisi akhirnya menahan 67 orang dari kedua pihak. Komunitas LGBT Rusia menghadapi tekanan yang kian meningkat dari kelompok-kelompok yang memajukan homophobia.
Bulan Juni, parlemen Rusia menyetujui sebuah undang-undang kontroversial yang melarang propaganda hubungan seksual non-tradisional kepada anak-anak di bawah umur.