MALIBU, CALIFORNIA —
Penyanyi Cher mengatakan bukan sesuatu yang aneh jika ia menolak kesempatan untuk tampil pada Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia, tahun depan karena negara itu memiliki undang-undang yang melarang propaganda gay.
"Pada satu sisi sulit untuk mengatakan tidak, namun di sisi lain bukanlah sesuatu yang tidak masuk akal," ujar penyanyi tersebut.
“Saya tidak dapat melakukannya. Hati saya tidak membiarkan saya pergi," ujar Cher, yang putranya Chaz Bono telah melakukan operasi perubahan kelamin.
Penyanyi berusia 67 tahun dengan lagu-lagu hit seperti "Dark Lady" dan "Believe" mengatakan awal bulan ini bahwa ia ditawari kesempatan lewat seorang teman dari Rusia untuk tampil di acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin pada Februari mendatang di Sochi.
Cher memiliki banyak penggemar setia dari komunitas gay Amerika, terutama pada 1960an dan 1970an, karena gaya panggungnya yang heboh dan lagu-lagunya yang ambigu secara seksual.
Undang-undang di Rusia tersebut melarang distribusi informasi mengenai seksualitas untuk mereka yang di bawah umur, yang menurut para kritik diskriminatif, dan telah memicu reaksi keras dengan kritikan dari pihak-pihak seperti bintang pop Madonna.
Aktor Wentworth Miller dan pembawa acara Andy Cohen juga telah menolak undangan-undangan untuk mengunjungi negara tersebut sebagai bentuk protes.
Pemerintah Rusia sendiri menyangkal bahwa undang-undang itu diskriminatif. (Reuters)
"Pada satu sisi sulit untuk mengatakan tidak, namun di sisi lain bukanlah sesuatu yang tidak masuk akal," ujar penyanyi tersebut.
“Saya tidak dapat melakukannya. Hati saya tidak membiarkan saya pergi," ujar Cher, yang putranya Chaz Bono telah melakukan operasi perubahan kelamin.
Penyanyi berusia 67 tahun dengan lagu-lagu hit seperti "Dark Lady" dan "Believe" mengatakan awal bulan ini bahwa ia ditawari kesempatan lewat seorang teman dari Rusia untuk tampil di acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin pada Februari mendatang di Sochi.
Cher memiliki banyak penggemar setia dari komunitas gay Amerika, terutama pada 1960an dan 1970an, karena gaya panggungnya yang heboh dan lagu-lagunya yang ambigu secara seksual.
Undang-undang di Rusia tersebut melarang distribusi informasi mengenai seksualitas untuk mereka yang di bawah umur, yang menurut para kritik diskriminatif, dan telah memicu reaksi keras dengan kritikan dari pihak-pihak seperti bintang pop Madonna.
Aktor Wentworth Miller dan pembawa acara Andy Cohen juga telah menolak undangan-undangan untuk mengunjungi negara tersebut sebagai bentuk protes.
Pemerintah Rusia sendiri menyangkal bahwa undang-undang itu diskriminatif. (Reuters)