Brazil Anugrahkan Bolsonaro 'Medali Jasa Adat'

Presiden Brasil Jair Bolsonaro di Istana Planalto, Brasilia, 15 Maret 2022. ( EVARISTO SA / AFP)

Penganugerahan "medali prestasi bagi pribumi" Brazil kepada Presiden Jair Bolsonaro oleh kementerian kehakiman pada Rabu (16/3), menuai kritik karena oleh kelompok-kelompok pribumi dia dituduh melakukan "genosida" dan "ekosida."

Menteri Kehakiman Anderson Torres menganugerahkan medali itu kepada pimpinannya bersama 25 penerima penghargaan lainnya "sebagai pengakuan atas layanan altruistik yang signifikan bagi kesejahteraan, perlindungan dan pembelaan bagi masyarakat adat," bunyi keputusan yang diterbitkan dalam suatu dokumen resmi.

Torres juga memberikan medali kepada dirinya sendiri, Menteri Pertanian Tereza Cristina, Menteri Infrastruktur Tarcisio Gomes dan Menteri Pertahanan Walter Braga Netto.

Pengumuman itu menuai kritik tajam dari para pemimpin adat, dan banyak dari mereka menuduh Bolsonaro berupaya memaksa penduduk pribumi keluar dari tanah mereka, menggalakkan pengrusakkan lingkungan, termasuk membiarkan penggundulan hutan merajalela di hutan tropis Amazon. "Sangat tidak masuk akal," kata Sonia Guajajara, koordinator nasional Asosiasi Masyarakat Adat Brazil(APIB).

“Seolah-olah semua kehancuran yang kita hadapi tidak cukup, pemerintahan yang tidak bertanggungjawab ini sekarang menciptakan isu lainnya: medali tanda jasa bagi Jair Bolsonaro dan sekutu-sekutunya atas tindakan 'signifikan' mereka terhadap masyarakat adat," cuit Sonia dalam Twitter.

Organisasi tersebut mengadakan Bolsonaro ke Pengadilan Kriminal Internasional tahun lalu karena "kebijakan anti-pribumi," dan menuduh presiden sayap kanan itu melakukan "genosida" dan "ekosida."

Kelompok-kelompok adat telah melakukan protes besar-besaran terhadap Bolsonaro sejak menjabat pada tahun 2019 terkait upayanya untuk membatasi penciptaan daerah reservasi baru bagi masyarakat adat, lonjakan deforestasi dan kebakaran hutan di Amazon, termasuk upayanya untuk melegalkan penambangan di tanah-tanah adat.

Brazil dihuni ekitar satu juta penduduk pribumi, sekitar 0,5 persen dari populasi negara tersebut.

Medali “prestasi bagi pribumi” secara tradisional sebelumnya diberikan kepada akademisi seperti antropolog Darcy Ribeiro atau pemimpin adat seperti kepala dan aktivis lingkungan Raoni Matuktire yang sangat terkenal. [mg/lt]