Tim mediator perdamaian mengatakan tim perunding pemerintah Burma dan separatis etnis Mon telah mencapai kesepakatan awal untuk mengakhiri perang tingkat rendah yang telah berlangsung puluhan tahun.
Kesepakatan gencatan senjata itu merupakan yang ketujuh antara pemerintah sipil di Burma dan pemberontak dari 11 kelompok etnis, sejak junta militer yang lama berkuasa menyerahkan kekuasaan dan menyelenggarakan pemilu tahun lalu.
Juru bicara Partai Negara Bagian Mon Baru (NMSP) memberitahu VOA Siaran Burma, kesepakatan itu menyerukan kepada kelompok separatis untuk membatasi pemindahan persenjataan dan mendirikan kantor-kantor penghubung. Kesepakatan yang dicapai hari Rabu di Mawlamyaing – ibukota negara bagian Mon, diperkirakan akan menjadi kesepakatan resmi akhir bulan ini.
Juru bicara NMSP mengatakan, “Kami setuju – pada dasarnya – di tingkat negara bagian. Kelima pasal utama… untuk menghormati gencatan senjata, membuka kantor penghubung pada lokasi yang disetujui kedua pihak, anggota NMSP yang tidak bersenjata diijinkan bepergian secara bebas, anggota NMSP diijinkan menetap di tempat yang disetujui kedua pihak, dan untuk menyelenggarakan pembicaraan lebih lanjut pada tingkat nasional”.
Pemberontak Mon – seperti beberapa kelompok etnis besar lainnya – telah memperjuangkan otonomi di Burma bagian timur dan selatan sejak akhir tahun 1940an.