Beijing Ancam Balas Aturan Visa AS bagi Jurnalis China

Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri China 

China Senin (11/5) mengancam akan membalas sebuah peraturan AS yang memperketat pembatasan visa terhadap jurnalis China. Ini menandai meningkatnya ketegangan, setelah Beijing mengusir belasan reporter AS.

Menanggapi perlakuan China terhadap reporter, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengeluarkan regulasi baru Jumat (8/5), membatasi visa bagi jurnalis China menjadi berlaku maksimal 90 hari, dengan kemungkinan perpanjangan.

Sebelumnya, visa bagi jurnalis China berlaku sepanjang masa kerja mereka di AS.

"Kami menyampaikan ketidakpuasan dan tentangan keras terhadap aksi yang tidak benar oleh AS, yaitu meningkatkan penindakan keras politik terhadap media China," kata juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian dalam pengarahan berita harian.

BACA JUGA: WHO Sangkal Tahan Informasi Covid-19 karena Tekanan China

"Kami minta kepada AS untuk memperbaiki kesalahannya segera, kalau tidak China tidak punya pilihan lain selain mengambil langkah balasan," kata Zhao, tanpa merincikan apa tindakan balasan yang dimaksudnya.

Aksi saling balas terhadap jurnalis telah meningkatkan ketegangan diplomatik. Kedua negara saling tuding terkait pandemi virus korona dan Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif baru terhadap Beijing. [vm/jm]