China Kecam Ancaman Trump untuk Hentikan Perdagangan Terkait Pyongyang

FILE - Pada foto file 15 Februari 2015 ini, sebuah kapal kontainer berlabuh di Elliott Bay dengan latar belakang menara Space Needle di dekat pusat kota Seattle.

China mengecam ancaman Presiden Donald Trump untuk menghentikan perdagangan dengan negara yang berbisnis dengan Korea Utara setelah Pyongyang melakukan ujicoba nuklir terbarunya. Beijing mengatakan ancaman itu membahayakan hubungan dagang Amerika China yang sangat besar.

Juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang hari Senin mengatakan “Yang sama sekali tidak dapat kami terima adalah bahwa di satu pihak kami bekerja keras berusaha untuk menyelesaikan isu Korea Utara secara damai sementara di pihak lain kepentingan kami akan dijatuhi sanksi. Ini tidak obyektif dan tidak adil.”

Setelah Pyongyang meledakkan bom nuklir terbesarnya dalam uji coba bawah tanah hari Minggu, Trump mengatakan ia mempertimbangkan beberapa opsi untuk menanggapinya, termasuk menghentikan perdagangan dengan negara-negara yang berbisnis dengan Korea Utara. Perdagangan tahunan antara Amerika dan China bernilai 650 miliar dolar dan Beijing adalah satu-satunya sekutu dan mitra dagang terbesar Korea Utara.

Apakah Trump akan melaksanakan ancaman itu tidak jelas sementara Amerika mendesak negara-negara anggota Dewan Keamanan lain untuk mengambil tindakan baru terhadap Pyongyang.

Duta Besar Amerika untuk PBB Nikki Haley mengatakan hari Senin, “Sudah saatnya meninggalkan cara diplomatik sebelum terlambat. Sekarang kita harus mengambil tindakan sekeras mungkin.”

Geng Shuang tidak mau mengatakan langkah terhadap Pyongyang yang mungkin didukung Beijing, dengan mengatakan itu bergantung pada diskusi antara para anggota Dewan Keamanan. China yang memiliki hak veto, tegasnya, akan berpartisipasi dalam cara yang konstruktif dan bertanggungjawab. [ds]