Latihan-latihan perang yang dilangsungkan China baru-baru ini dekat Taiwan merupakan isyarat sengaja bagi para pemimpin pulau itu dan para pendukung asingnya bahwa Beijing bersungguh-sungguh dengan tekadnya untuk mempertahankan kedaulatan, kata seorang juru bicara pemerintah China, Rabu (16/9).
Ma Xiaoguang dari Kantor Urusan Taiwan Kabinet China mengatakan, latihan-latihan itu merupakan tindakan yang diperlukan karena para pemimpin Taiwan selama ini terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk meraih kemerdekaan resmi dari China. Ia mengatakan, para pemimpin Taiwan mencari dukungan asing untuk mewujudkan keinginan mereka
“Partai Demokrasi Progresif dan Gerakan Kemerdekaan Taiwan mendalangi usaha ini,” kata Ma dalam sebuah konferensi pers, merujuk ke partai yang berkuasa di Taiwan, yang tahun ini berhasil merebut kembali kursi kepresidenan dan mayoritas kursi parlemen.
Ma juga mengatakan, “Kami memiliki tekad dan kemampuan untuk menggagalkan semua aktivitas kemerdekaan Taiwan dan mengamankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah China.”
Taiwan mengatakan, pesawat-pesawat tempur China memasuki wilayah udaranya dua hari pekan lalu selama latihan perang skala besar yang menurut Taiwan “provokasi serius terhadap Taiwan dan ancaman besar terhadap perdamian dan stabilitas regional.”
Taiwan mengatakan, tindakan-tindakan yang dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat China mengancam keseluruhan wilayah dan meminta masyarakat intrnsional menanggapinya.
China belakangan ini meningkatkan ancamannya untuk mengontrol pulau yang memerintah sendiri itu dengan kekuatan militer. Untuk menunjukkan keseriusannya, China sering melakukan unjuk kekuatan dengan latihan perang dan patroli udara. [ab/uh]