China terancam mengalami kekurangan listrik lebih lanjut pada musim panas ini meskipun produksi batu bara negara tersebut sedang meningkat karena sebagian besar pasokan, yang kualitasnya lebih rendah dari sebelumnya sehingga terbakar lebih cepat di pembangkit listrik, dialokasikan untuk kebutuhan pembangkit domestik, kata para pedagang dan analis kepada Reuters.
Konsumen batu bara terbesar di dunia itu menggantungkan 60 persen pasokan listriknya dari batu bara. Tahun lalu, volume produksi batu bara domestik yang lebih rendah menyebabkan terjadinya krisis listrik selama berminggu-minggu yang melanda sektor manufaktur di seluruh perekonomi negara peringkat dua dunia tersebut.
Beijing sejak itu memerintahkan peningkatan produksi batu bara hingga ke tingkat rekor, dan membatasi harga batu bara untuk memastikan harganya terjangkau untuk pembangkit listrik.
Batu bara untuk pembangkit listrik di Shenyang, Provinsi Liaoning, 30 Juli 2011. (Foto: Reuters)
Namun para pedagang mengatakan batas harga mendorong para penambang untuk memprioritaskan kuantitas batu bara daripada kualitas, membuat pembangkit listrik membutuhkan volume batu bara yang terus meningkat karena mereka ingin meningkatkan produksi.
"Bagi para penambang, mereka tidak memiliki banyak insentif untuk memproduksi batu bara berkualitas tinggi karena marginnya sangat rendah akibat pembatasan harga. Prioritas mereka adalah menghasilkan volume batu bara yang cukup untuk memenuhi target yang ditetapkan pemerintah," kata seorang pedagang batu bara yang berbasis di China.
Batubara termal dengan nilai kalori di atas 5.500 kilokalori per kilogram biasanya dianggap sebagai batu bara dengan nilai kalor tinggi.
Yu Zhai, konsultan senior di Wood Mackenzie, mengatakan pembangkit listrik juga menyukai kargo berkualitas rendah yang lebih murah dan membantu mengurangi kerugian dari pembangkit listrik.
BACA JUGA: Imbas Pelarangan Beli Batu Bara Rusia: Eropa Genjot Impor dari Afrika Selatan
China adalah importir batu bara terbesar di dunia dan juga merupakan importir gas alam cair (LNG) kedua tertinggi di dunia. Negara ini utamanya bergantung pada pasokan bahan bakar domestik untuk kebutuhan listrik, dan mengendalikan harga listrik dan bahan bakar lokal dan produksi batubara domestik untuk mencoba memastikan daya terjangkau yang memadai tersedia.
Setelah krisis listrik tahun lalu, penambang batu bara domestik sepatutnya meningkatkan produksi ke tingkat rekor, mengakibatkan persediaan batu bara di perusahaan China naik 50 juta ton dari tahun sebelumnya menjadi 159 juta ton pada Mei, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh perencana negara.
Sebagian besar adalah batu bara dengan nilai kalor sedang dan rendah sehingga pembangkit listrik perlu membakar lebih banyak untuk menghasilkan jumlah listrik yang sama seperti dari batu bara dengan nilai kalor yang lebih tinggi, kata Zhai. Namun, tidak ada angka untuk jumlah batu bara dengan nilai kalor rendah dalam persediaan yang segera tersedia.
"Beberapa pabrik di wilayah China selatan mencatat kenaikan penggunaan batu bara sebesar hampir 15 persen pada akhir Mei dari tahun lalu, tetapi volume pembangkit listrik yang dihasilkan hampir sama," kata pedagang lain yang berbasis di China.
Pembangkit listrik di dekat Dunhuang, Provinsi Gansu, China, 13 April 2021. (Foto: Reuters)
Dewan Listrik China memperkirakan pada bulan April bahwa beberapa wilayah, termasuk China selatan dan timur, akan mengalami pasokan listrik yang ketat pada jam sibuk di musim panas.
Penurunan pasokan batu bara berkualitas tinggi China telah diperburuk oleh perubahan besar dalam impor batu bara China sejak Beijing memberlakukan larangan tidak resmi atas impor dari produsen batu bara kualitas tinggi Australia pada akhir 2020. Selain itu juga terdapat peningkatan pembelian dari pemasok batu bara kualitas rendah di Indonesia dan Mongolia.
Impor biasanya mencapai sekitar 7 persen dari total konsumsi batu bara China dan sangat penting untuk pembangkit listrik di wilayah pesisir.
BACA JUGA: Amankan Pasokan, China Incar Lapangan Gas dan LNG dari Qatar
Peningkatan impor batu bara oleh pembeli Eropa yang ingin menggantikan pasokan batu bara dan gas Rusia juga telah mengurangi pasokan batu bara bermutu tinggi dan mendorong harga batu bara internasional jauh di atas harga domestik China, membuat impor tidak layak secara ekonomi bagi banyak perusahaan listrik China.
Untuk menjaga potensi kekurangan pasokan listrik, Beijing telah mendorong produsen pembangkit listrik tenaga air dan energi terbarukan untuk menghasilkan listrik sebanyak mungkin untuk memperlambat laju pembakaran pasokan batu bara. [ah/rs]