China pada Senin (2/10) mengucapkan selamat kepada Mohamed Muizzu, pemenang pemilihan presiden baru-baru ini di Maladewa yang pro-Beijing.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan negaranya “menghormati pilihan rakyat Maladewa dan mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Mohamed Muizzu."
“China bersedia bekerja sama dengan Maladewa untuk mengonsolidasikan persahabatan tradisional, memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan dan mendorong kemajuan baru yang berkelanjutan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
Hal ini akan terjadi “dalam kemitraan kerja sama persahabatan komprehensif yang berorientasi masa depan antara kedua negara," tambahnya.
Kemenangan Muizzu lagi-lagi akan memperburuk hubungan Maladewa dengan India.
Muizzu memimpin sebuah partai yang memimpin aliran pinjaman dari China ketika partai tersebut terakhir kali memegang kekuasaan di negara kepulauan tersebut, yang lebih dikenal dengan resor-resor pantainya yang mewah dan kerap dikunjungi para pesohor.
Maladewa berlokasi pada posisi yang sangat strategis di tengah Samudera Hindia. Negara itu terletak di salah satu jalur pelayaran timur-barat tersibuk di dunia.
Mentor Muizzu, mantan presiden Abdulla Yameen, meminjam banyak uang dari China untuk proyek-proyek konstruksi dan menolak tawaran dari India.
Muizzu dulunya adalah orang kepercayaan Yameen yang masih menjalani hukuman 11 tahun penjara karena korupsi yang dilakukan saat ia berkuasa antara 2013 hingga 2018.
BACA JUGA: AS Peringatkan Rencana China untuk Dominasi InformasiSikap Yameen yang mengutamakan Beijing membuat New Delhi khawatir, yang juga memiliki kekhawatiran yang sama dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mengenai meningkatnya keagresifan China di Samudera Hindia.
Namun pemulihan sikap tradisional Maladewa yang dilakukan oleh Presiden Ibrahim Mohamed Solih pada masa pemerintahannya terbukti kontroversial, karena banyak pihak di kepulauan ini yang tidak menyetujui kekuatan politik dan ekonomi India yang sangat besar.
Solih masih akan menjabat sebagai presiden sementara hingga penggantinya dilantik bulan depan.
Tahun lalu, Muizzu mengatakan pada pertemuan dengan para pejabat Partai Komunis China bahwa kembalinya partainya memimpin pemerintahan akan “menciptakan babak selanjutnya dari hubungan yang kuat antara kedua negara”. [ab/uh]