Para aktivis oposisi Suriah mendesak demonstran agar Jumat ini menyerukan pemberlakuan zona larangan terbang.
Mereka menyebarkan seruan tersebut dalam situs-situs jejaring sosial, dengan menyatakan pentingnya pembatasan penerbangan untuk membantu melindungi kaum sipil dari aksi kekerasan oleh pasukan pemerintah.
Pihak oposisi mengatakan sedikitnya delapan orang tewas dalam konfrontasi dengan pasukan keamanan Suriah pada hari Kamis (27/10). Mereka mengatakan sebagian tewas ketika pasukan melakukan penggrebekan di daerah Daraa, Suriah selatan. Mereka juga mengatakan bentrokan maut pecah di Suriah bagian tengah antara para tentara dan yang diduga sebagai bekas tentara yang melakukan desersi.
Juga pada hari yang sama, ribuan orang pendukung Presiden Bashar al-Assaad berdemonstrasi di kota pantai Lataka, di mana sebagian melambai-lambaikan bendera Suriah dan meneriakkan semboyan pro-pemerintah. Demonstrasi serupa berlangsung di Damaskus di hari Rabu.
Selama berbulan-bulan, demonstrasi anti-pemerintah menyerukan Presiden Assad untuk meletakkan jabatan. Liga Arab yang beranggotakan 22 negara sedang berusaha untuk mewujutkan dialog antara pemerintah dan Dewan Nasional Suriah yang baru dibentuk.
Pada hari Rabu, Assad bertemu dengan delegasi Liga Arab. Media pemerintah Suriah mengutip pimpinan delegasi itu, Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jasim bin Jabr Al-Thani, mengatakan pembicaraan berlangsung dengan “ramah dan terus-terang.” Ia mengatakan para pejabat Arab akan kembali menemui Assad pada tanggal 20 Oktober.