Demonstrasi Meluas pasca Eksekusi Ulama Syiah oleh Saudi

Warga Iran melakukan protes atas eksekusi terhadap ulama Syiah Nimr Al-Nimr di depan Kedutaan Arab Saudi di Teheran, Minggu (3/1).

Ulama Muslim-Syiah Nimr Al-Nimr dinyatakan bersalah atas tuntutan menghasut dan beberapa tuntutan lain tahun 2014 dan dijatuhi hukuman mati.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Arab Saudi akan menghadapi ‘’pembalasan dari Tuhan’’ karena telah mengeksekusi Syeikh Nimr Al-Nimr, tokoh Syiah terkemuka yang kerap mengkritisi keluarga kerajaan Arab Saudi yang berkuasa.

Pasukan Pengawal Revolusi Iran dalam pernyataan hari Minggu (3/1) mengatakan kematian Nimr akan membawa “kejatuhan” monarki Arab Saudi.

Eksekusi ini telah memicu kekecewaan dan kemarahan internasional.

Di India, warga Muslim-Syiah berdemonstrasi di jalan-jalan Srinagar hari Sabtu (2/1) menyuarakan protes mereka terhadap eksekusi 47 orang oleh Arab Saudi, khususnya ulama Syeikh Nimr Al-Nimr.

Ulama Muslim-Syiah Nimr Al-Nimr yang dipuja luas pemeluknya, dinyatakan bersalah atas tuntutan menghasut dan beberapa tuntutan lain tahun 2014 dan dijatuhi hukuman mati. Ia dikenal sebagai pengecam keras keluarga kerajaan Arab Saudi yang berkuasa dan pemimpin utama demonstrasi warga Muslim-Syiah di Arab Saudi tahun 2011.

Amerika telah memperingatkan bahwa kematian Nimr akan menambah ketegangan antar aliran agama di kawasan itu.

Lebih banyak demonstrasi berlangsung hari Minggu di Lebanon, Irak, India, Yaman, Bahrain, dan Iran.

Juru bicara Deplu AS, Elizabeth Trudeau (foto: dok).

Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika mengimbau pemerintah Iran untuk melindungi Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan sekaligus menyerukan kepada Arab Saudi dan Iran untuk menghindari memuncaknya ketegangan antara warga Muslim-Sunni dan Syiah di kawasan itu.

Sejumlah demonstran di Teheran memasuki Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran Minggu pagi (3/1), memprotes eksekusi ulama Syiah terkemuka Nimr Al-Nimr.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Elizabeth Trudeau mengatakan kepada wartawan, Amerika mendukung hak berunjukrasa secara damai tetapi “mengutuk keras segala bentuk serangan terhadap gedung diplomatik.” [em]