Seorang diplomat Korea Utara yang berbasis di Jenewa memperingatkan bahwa ketegangan antar Korea telah meruncing ke titik di mana perang bisa berkobar setiap saat.
Diplomat tersebut, Jang Ri Gon, pada hari Kamis, mengatakan rakyat Korea Utara siap bereaksi segera terhadap berbagai skenario, termasuk perang habis-habisan. Ia berkata demikian dalam sebuah konferensi perlucutan senjata yang disponsori PBB di kota Swiss itu.
Jang Ri menyalahkan Korea Selatan dan Amerika atas ketegangan yang terjadi, dengan mengatakan kedua negara melontarkan tuduhan palsu bahwa Pyongyang menembakkan torpedo ke arah kapal perang Korea Selatan di bulan Maret lalu.
Serangan terhadap Cheonan menewaskan 46 tentara Angkatan Laut Korsel, yang menjadikannya sebagai tindakan agresi paling serius di kawasan tersebut, sejak Perang Korea tahun 1950 hingga 1953. Sebuah penyelidikan internasional mendapati bahwa kapal selam Korea Utara menembakkan torpedo itu, tuduhan yang telah dibantah oleh pemerintah Korea Utara.
Seoul telah merencanakan latihan angkatan laut bersama Amerika dalam menanggapi serangan atas kapal perang itu. Namun Departemen Pertahanan Amerika, Pentagon, telah membantah pernyataan pemerintah Korea Selatan bahwa kedua negara akan memulai latihan yang melibatkan sebuah kapal induk Amerika minggu depan.
Pentagon mengumumkan bantahan tersebut pada hari Kamis, setelah sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengklaim kedua negara akan memulai latihan empat hari pada hari Senin, di dua lokasi di lepas pantai barat Korsel.