Dua menteri dari pemerintahan sementara Turki mengundurkan diri hari Selasa (22/9), sementara pertempuran antara pemberontak Kurdi dan pasukan pemerintah terus berlangsung di tenggara negara itu.
Menteri Urusan Uni Eropa, Ali Haydar Konca dan Menteri Pembangunan Muslum Dogan, keduanya anggota Partai Demokrasi Rakyat Kurdi, keluar dari jabatannya dalam pemerintah di tengah-tengah meningkatnya ketegangan dengan Partai AKP yang berkuasa, menjelang pemilu tanggal 1 November 2015 mendatang.
Konca mengatakan kepada wartawan setelah pengunduran dirinya, serangan militer terhadap pemberontak Kurdi dalam dua bulan terakhir telah menciptakan situasi “mengerikan”, “terutama di kota-kota Kurdi. "
Konca menuduh pemerintah mendukung “logika perang”, mengingatkan situasi negara seperti ketika di bawah keadaan darurat militer tahun 1990-an.
Tewasnya "polisi, tentara, gerilyawan, perempuan, anak-amak dan orangtua”, kata Konca, menunjukkan partai AKP yang berkuasa dan presiden “mengirim pesan bahwa perang ini akan dilanjutkan ke skala lebih besar”.
Kelompok partai HDP mengatakan, bulan ini saja lebih dari 20 warga sipil tewas dalam operasi keamanan di kota Cizre yang sebagian besar penduduknya warga Kurdi, sementara pemerintah mengatakan, telah membunuh 32 militan dan seorang warga sipil.
Gerakan HDP yang merupakan sempalan gerakan nasionalis Kurdi memenangkan 13 persen suara pada pemilu Juni lalu, sehingga Partai Keadilan dan Pembangunan atau AKP tidak bisa mendapat mayoritas mutlak. Sejak itu, Presiden Tayyip Erdogan meningkatkan kecaman kepada HDP. [ps/ii]