Gaddafi Desak Pengikutnya Lancarkan Pemberontakan

Tentara pemberontak berdiri di dekat poster 'Wanted: Moammar Gadhafi' di ibukota Tripoli, Libya (30/8).

Gaddafi menyerukan para lasykarnya memerangi pasukan penguasa dan membiarkan negara itu terbakar dalam perang gerilya.

Mantan pemimpin Libya Moammar Gaddafi mendesak sisa-sisa lasykarnya untuk bersiap-siap melakukan pemberontakan sementara penguasa yang baru negara itu bertemu dengan para pemimpin dunia yang menjanjikan 15 milyar dolar bantuan keuangan dan kemanusiaan bagi pemerintah sementara negara itu.

Dalam pesan audio yang disiarkan melalui televisi Arab hari kamis, Gaddafi mengatakan para lasykarnya akan memerangi pasukan penguasa dan membiarkan negara itu terbakar dalam perang gerilya.

Dalam komentar lebih jauh yang disiarkan kemudian, ia menuduh NATO hendak menduduki Libya dan Gaddafi bertekad akan menghambat ekspor minyak. Dengan menyebut kota asalnya Sirte ibukota perlawanan, mantan pemimpin itu mengatakan ia dan pengikutnya tidak akan pernah menyerah.

Di Paris hari Kamis, Perancis, Inggris, dan negara-negara kuat lain berjanji untuk mempertahankan operasi militer selama dibutuhkan tetapi mengatakan fokusnya sekarang adalah pembangunan kembali. Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton juga mendesak para pemimpin sementara negara itu melakukan transisi inklusif dan demokratis.

Clinton mengatakan kepada para delegasi, PBB hendaknya melonggarkan pembatasan terhadap asset pemerintah Libya. Dia mengatakan Amerika telah mengirim 700 juta dolar dari 1,5 milyar dolar asset yang telah dicairkan untuk Libya pekan lalu.

Uni Eropa mengumumkan mereka akan mencabut sanksi terhadap 28 badan hukum Libya, termasuk pelabuhan, bank-bank dan perusahaan-perusahaan energi.