Harley-Davidson berencana memindahkan sebagian pabrik sepeda motor ke luar negeri untuk menghindari pembalasan tarif Eropa yang diberlakukan pekan lalu, perusahaan itu mengatakan hari Senin.
Pengumuman itu muncul ketika perusahaan berusia 117 tahun itu juga menghadapi kenaikan harga baja menyusul tarif yang diberlakukan Presiden Amerika Donald Trump. Trump memuji perusahaan itu sebagai simbol industri Amerika pada masa awal pemerintahannya.
Surprised that Harley-Davidson, of all companies, would be the first to wave the White Flag. I fought hard for them and ultimately they will not pay tariffs selling into the E.U., which has hurt us badly on trade, down $151 Billion. Taxes just a Harley excuse - be patient! #MAGA
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 25, 2018
Saham Harley-Davidson turun 6,4 persen menjadi 41 dolar 37 sen dalam perdagangan Senin siang.
Mulai Jumat lalu, Uni Eropa mengenakan tarif 31 persen terhadap sepeda motor Amerika, naik dari enam persen, menaikkan biaya untuk konsumen Uni Eropa sekitar 2.200 dolar.
Uni Eropa menarget kendaraan Amerika sebagai bagian dari balasan terhadap tarif yang diberlakukan Trump pada impor aluminium dan baja, salah satu aspek perang dagang multi-fron.
Harley-Davidson saat ini memiliki pabrik di luar Amerika yaitu di Brasil, India dan Australia dan sedang membangun pabrik di Thailand.
Perusahaan itu tidak menyebut negara mana yang menjadi lokasi pabrik tambahan tersebut. [ka/ii]