HRW Tuduh Suriah Hambat Bantuan Kemanusiaan

Konvoi truk-truk pembawa bantuan kemanusiaan menunggu di depan kantor badan kemanusiaan PBB (UNRWA) sebelum berangkat menuju daerah-daerah di luar Damaskus, Suriah (foto: dok).

Organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) mengatakan, pemerintah Suriah menghambat upaya pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah terkepung.

Human Rights Watch (HRW) hari Senin (4/4) mengatakan, pemerintah Suriah tidak memenuhi janjinya untuk mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke daerah-daerah terkepung di mana PBB mengatakan ratusan ribu orang sangat membutuhkan pertolongan.

HRW mengemukakan tentang Daraya dan Ghouta Timur, dengan mengatakan Suriah belum memberi kepada organisasi bantuan izin untuk mengantar bahan pertolongan. HRW berkeras agar pemerintah segera mengizinkan bantuan ke daerah-daerah terkepung dan mengecam kejadian yang dilaporkan PBB bahwa bantuan medis diturunkan dari konvoi yang telah dizinkan masuk.

“Pemerintah Suriah tidak dapat membenarkan siasatnya membuat daerah-daerah sekitar Damaskus kelaparan, atau melakukan penurunan obat-obatan penting dari konvoi bantuan,” kata direktur timur tengah HRW Nadim Houry.

Peningkatan akses bagi organisasi bantuan dan penghentian pertempuran yang mulai berlaku 5 pekan lalu telah disambut sebagai tanda berhati-hati kemajuan, bersama dilanjutkannya kembali pembicaraan perdamaian yang ditengahi PBB dalam usaha mengakhiri perang yang sudah lima tahun di Suriah.

Gencatan senjata itu tidak berlaku untuk perang melawan kelompok-kelompok militant seperti ISIS atau cabang al-Qaida Front Nusra.

Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan serangan udara hari Minggu menewaskan jurubicara Nusra, Abu Firas al-Souri, dan paling sedikit 20 militan lain di Suriah utara. Observatory mengatakan pesawat Suriah atau Rusia diyakini bertanggung-jawab atas serangan itu. [gp]