Momen hari raya Idul Adha tidak hanya dimaknai sebagai ritual ibadah keagamaan bagi umat Islam. Di dalam Islam ibadah tidak hanya dimaknai sebagai hubungan spiritual antara manusia dengan Tuhan. Namun, beribadah juga bisa diartikan sebagai sarana untuk memperbaiki hubungan horizontal, antara manusia dengan sesamanya.
Demikian pesan Idul Adha yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan Shalat Idul Adha di Lapangan Merdeka kota Sukabumi Jawa Barat Jumat (1/9). Jokowi mengingatkan agar rakyat Indonesia tidak mudah pecah dan diadu domba hanya karena berbeda pilihan politik.
"Ini perlu saya ingatkan kepada kita semua, jangan sampai karena pilihan walikota, bupati atau gubernur kita menjadi pecah. Itu adalah urusan politik. Kalau sudah nyoblos udah kita menjadi saudara lagi. Jangan sampai antar tetangga menjadi pecah. Atau tidak saling bersapa gara-gara masalah coblosan politik. Tidak boleh seperti itu," pesan Presiden.
Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia mempererat persaudaraan baik sesama Muslim maupun antara umat Muslim dengan umat beragama lain.
"Oleh sebab itu saya mengajak kita semua, untuk mempererat persaudaraan kita antar umat Muslim. Ukhuwah Islamiyah kita. Juga ukhuwah Wathoniyah kita antara saudara sebangsa dan setanah air. Dan ukhuwah Basariah kita. Kita semuanya adalah saudara," lanjutnya.
Presiden Joko Widodo menyerahkan hewan kurban di Masjid Agung Sukabumi setelah melaksanakan salat Idul Adha di Lapangan Merdeka. Kepala Negara menyaksikan penyerahan 1.500 paket sembako serta menyerahkan hewan kurban berupa satu ekor sapi jenis Simental dengan berat 851 kg. Dari Kecamatan Cikole, Presiden melanjutkan perjalanan menuju Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Di sini, Presiden juga menyerahkan menyerahkan hewan kurban berupa satu ekor sapi jenis Simental dengan berat 1,1 ton dan 1.500 paket sembako.
Di seluruh masjid atau lapangan di seluruh Indonesia berlangsung pelaksanaan sholat Iedul Adha dan pemotongan hewan qurban. Hewan qurban ini ada yang sapi dan kambing atau domba.
Nur Nirwana Ketua Badan Pengurus Masjid At Taufiq Bekasi Jawa Barat kepada VOA menjelaskan, Idul Adha atau juga dikenal dengan Idul kurban menekanan pentingnya semangat berkurban dengan keihlasan. Pemberian daging kurban pun juga diberikan kepada umat non Muslim di lingkungan terdekat.
"Jadi hakikat dari kurban ini kan sebenarnya bagaimana kita ini sesama makhluk manusia ini untuk saling berbagi. Di samping itu Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallammengajarkan kepada kita untuk belajar ikhlas. Hakikat lain dari Idul Qurban ini memberikan sebuah syiar gitu ya. Bahwa kita umat Muslim ini rahmatan lil alamin. Semua kita berikan. Termasuk kepada umat non Muslim," kata Nirwana.
Idul Adha pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah juga dikenal dengan sebuatan “Hari Raya Haji”, di mana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Kurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kepada Allah Subhanahu wata'ala. [aw/em]
Your browser doesn’t support HTML5