Kunjungan Menteri Luar Negeri William Hague itu dilakukan pada saat situasi di Mogadishu relatif tenang dan aman, karena pasukan Uni Afrika (AMISOM) dan pasukan Pemerintah Peralihan Somalia (TGF) berhasil menghalau kelompok al-Shabab keluar dari ibukota itu bulan lalu.
Menteri Hague mengumumkan bahwa Inggris telah mengangkat duta besar pertamanya untuk Somalia dalam lebih dari dua dasawarsa. Matt Baugh akan bertindak sebagai utusan tertinggi Inggeris yang baru untuk Somalia dan akan ditempatkan di Kenya sampai situasi keamanan memungkinkan dibukanya kedutaan besar di Mogadishu.
Hague mengatakan pemerintah Inggris siap melakukan lebih banyak upaya untuk menstabilkan Somalia serta membantu menciptakan keabsahan dan transparansi dalam lembaga-lembaga politik negara itu.
“Dengan perluasan lebih jauh pasukan AMISOM, yang kita harapkan disetujui di PBB, kedua negara bisa bekerja sama secara efektif untuk menangkal terorisme dan perompakan, dan menyoroti pentingnya bantuan kemanusiaan dan pembangunan yang efektif pada masa mendatang, sehingga negara ini bisa berhasil mengatasi hal-hal yang dalam dua dasawarsa sebelumnya tidak mungkin dilakukan,” ujar Menteri Hague.
Dalam kurang dari tiga minggu, pemerintah Inggris akan mencjadi tuan rumah konferensi internasional mengenai Somalia di London, diketuai oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron. Lebih dari 40 negara dan organisasi internasional diperkirakan akan menghadiri konferensi itu untuk membahas masa depan Somalia.
Adjoa Anyimadu, asisten peneliti Program Afrika pada Chatham House, lembaga kebijakan luar negeri di London, mengatakan Menteri Hague mengirim pesan atas nama masyarakat internasional bahwa mereka punya kepentingan perdamaian di Somalia dan mereka ingin berbicara dengan rakyat Somalia untuk mencari pemecahan.
Ia juga mengatakan ada pemahaman dalam masyarakat internasional bahwa masalah politik Somalia tidak bisa diselesaikan tanpa melibatkan rakyat Somalia dalam pembahasan itu.
Menteri Hague mengatakan ada masa depan bagi Somalia dan rakyatnya dan konferensi itu akan menjadi peristiwa yang penting dalam sejarah Somalia.
Somalia tidak punya pemerintahan pusat yang berfungsi sejak Presiden Mohammed Siad Barre digulingkan tahun 1991.