Organisasi Migrasi Internasional (IOM) melaporkan, ratusan ribu pengungsi Rohingya yang tiba di Cox's Bazar, Bangladesh, sejak akhir Agustus menyelamatkan diri dari persekusi dan kekerasan di Myanmar, ditampung di pemondokan darurat dalam kondisi mengenaskan.
Lebih seratus hari telah berlalu sejak kekerasan meningkat di negarabagian Rakhine, Myanmar utara sehingga memaksa hampir 626 ribu Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh.
Organisasi Migrasi Internasional (IOM) melaporkan, pengungsi itu kini ditampung di pemondokan yang penuh sesak, tidak sehat dan rentan dijangkiti wabah penyakit.
Sementara kondisi Rohingya itu mengenaskan, juru bicara IOM Joel Millman menerangkan, arus pengungsi ke Cox's Bazar menimbulkan dampak berat pada komunitas miskin di kawasan itu.
Millman mengatakan, "Air, sanitasi dan kondisi kesehatan tidak saja mencemaskan di pemondokan pengungsi itu di mana 60% air terkontaminasi bakteri E-coli tetapi juga di komunitas sekitarnya."
Menurut Millman, para pengungsi di Cox's Bazar harus berjuang untuk hidup. Untuk meringankan keadaan, PBB berencana memasukkan sekitar 300 ribu penduduk Bangladesh ke dalam program bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya. Ia mengatakan, IOM yang merupakan bagian dari rencana PBB, telah membikin lebih dari 3.800 jamban dan 159 sumur air di enam komunitas lokasi pemondokan pengungsi.
"Lebih dari 300 ribu penduduk komunitas lokasi pemondokan pengungsi kini punya akses pada air bersih dan layanan sanitasi. Guna memelihara kesinambungan dan menciptakan lapangan kerja IOM melatih dan melengkapi tenaga setempat untuk melakukan dan mengurus semua itu," ujar Millman.
Millman juga menambahkan, team kesehatan IOM di Cox's Bazar memberi layanan kesehatan darurat dan kedokteran kepada Rohingya dan komunitas Bangladesh setempat. [al]