Israel Tuduh Wartawan yang Tewas di Gaza adalah Militan Hamas

Acara pemakaman wartawan Palestina, Yasser Murtaja di kota Gaza (7/4). Almarhum tewas akibat luka tembak ketika memvideokan demonstrasi massal di dekat pagar perbatasan wilayah Israel hari Jumat (6/4).

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman hari Selasa (10/4) mengatakan wartawan yang sangat terkenal di Gaza dan tewas ditembak tentara Israel akhir pekan lalu adalah anggota Hamas, tuduhan yang dibantah oleh kelompok militan itu dan juga keluarga wartawan tersebut.

Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman tidak menunjukkan bukti untuk mendukung pernyataannya.

Baca juga: Jaksa ICC Serukan Pertumpahan Darah di Jalur Gaza Dihentikan

Yasser Murtaja tewas akibat luka tembak ketika memvideokan demonstrasi massal di dekat pagar perbatasan wilayah Israel hari Jumat (6/4), daerah yang diliputi asap hitam tebal akibat ban-ban yang dibakar demonstran Palestina.

Hamas menyerukan agar warga Palestina berkumpul di perbatasan sebagai bagian kampanye protes selama beberapa minggu terhadap blokade Israel dan Mesir yang sudah berlangsung selama sepuluh tahun. Hamas juga menyerukan upaya untuk menyebrangi perbatasan secara massal.

Israel menjaga ketat pagar itu dan memperingatkan bahwa mereka tidak akan mentolerir upaya menembus pagar itu. Dua puluh enam demonstran tewas dan ratusan lainnya luka-luka sejak aksi demonstrasi dimulai 30 Maret lalu. Israel mengatakan pihaknya hanya menembaki “penghasut” yang mencoba melakukan serangan.

Murtaja ditembak ketika sedang membawa kamera video dan mengenakan jaket yang ditandai huruf besar “PERS.”

Berbicara pada wartawan hari Selasa, Lieberman mengatakan Murtaja adalah “teroris” yang telah bergabung dengan Hamas sejak tahun 2011. Ia menambahkan, Murtaja telah menggunakan pesawat tanpa awak untuk mengumpulkan data intelijen tentang pasukan Israel di sepanjang perbatasan itu. Namun ia tidak memberikan bukti untuk mendukung tuduhannya. Militer Israel mengatakan pihaknya masih menyelidiki hal itu dan belum mengukuhkan klaim Lieberman.

Murtaja, yang berusia 30 tahun, adalah salah seorang pendiri Ain Media, perusahaan produksi televisi lokal yang telah melakukan sejumlah proyek, termasuk membuat film dengan menggunakan pesawat nirawak bagi klien media masing, seperti BBC dan Al Jazeera English.

Departemen Luar Negeri Amerika hari Selasa mengatakan perusahaan produksi media itu baru-baru ini menerima hibah 11.700 dolar dari pemerintah Amerika. Ain Media menjadi penerima hibah program USAID bulan lalu lewat program yang mendukung pengembangan sektor swasta.

Departemen Luar Negeri Amerika menambahkan hibah itu masih dalam tahap awal dan tidak ada peralatan atau bantuan teknis yang diberikan. Ditambahkan pula, hibah itu ditindaklanjuti sesuai persyaratan ketat yang dibuat pemerintah Amerika untuk program yang didanai USAID. [em/al]