Jepang Ingin Pererat Hubungan dengan Amerika

PM Jepang Shinzo Abe (Foto: dok).

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe diperkirakan akan terus berusaha mempererat hubungan dengan Amerika dalam keamanan dan perdagangan, dan untuk memelihara hubungan pribadi dengan Presiden Donald Trump ketika kedua pemimpin itu bertemu untuk kedua kalinya di Washington DC pada hari Jumat.

“Trump adalah seorang pebisnis yang menempatkan banyak penekanan pada hubungan pribadi. Itu sebabnya mereka akan bermain golf bersama pada kunjungan ini,” kata James Brown, profesor hubungan internasional Temple University di kampus Jepang.

Abe ingin mencapai kesepakatan perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat untuk menggantikan perjanjian perdagangan bebas multilateral Kemitraan Trans-Pasifik yang telah ditolak oleh Trump.

Trump menyebut Jepang bersama China dan Meksiko sebagai negara-negara yang secara tidak adil mengambil keuntungan dari kebijakan perdagangan yang menyebabkan defisit perdagangan Amerika Serika, dan menuduh Tokyo secara tidak benar mendevaluasi mata uangnya untuk meningkatkan ekspor.

Jepang mencatat surplus perdagangan 6,8 triliun yen dengan Amerika Serikat tahun lalu, turun 4,6 persen dari tahun 2015, tapi pengiriman mobil ke Amerika naik untuk tahun kedua berturut-turut, menurut data Kementerian Keuangan Jepang.

Menawarkan konsesi ekonomi dipandang oleh banyak pihak di Tokyo sebagai sarana untuk memastikan aliansi militer Amerika serikat.

Trump membuat khawatir para pemimpin di Tokyo dalam kampanye ketika ia menyarankan mungkin akan menarik pasukan Amerika dari Jepang dan melepaskan diri dari perjanjian pertahanan bersama, kecuali jika sekutu Amerika itu membayar lebih signifikan untuk perlindungan yang diberikan oleh pasukan Amerika.

Jepang menjadi tuan rumah bagi lebih dari 50.000 tentara Amerika dan sangat tergantung pada Amerika untuk membela diri terutama dengan meningkatnya kekuatan militer China dan ancaman nuklir Korea Utara. [lt]