Jerman akan menarik 280 pasukan, serta juga pesawat-pesawat pengintai dan pengisi bahan bakar dari pangkalan udara Incirlik di Turki menyusul keputusan oleh parlemen Jerman pada Rabu. Pasukan-pasukan ini akan dipindahkan ke sebuah pangkalan di Jordania.
Langkah ini datang setelah Turki menolak memberi akses kepada anggota-anggota parlemen Jerman mengunjungi pangkalan itu, katanya hubugan diplomatik diantara kedua negara harus diperbaiki dulu. Jerman hadir di Incirlik sejak 2014, ketika Turki bergabung dalam koalisi untuk memerangi ISIS.
“Bundestag Jerman sangat menyesali kondisi-kondisi bagi kelanjutan penempatan Bundeswehr di Incirlik tidak dipenuhi,” demikian pernyataan parlemen menyusul pengumuman keputusan itu.
Ini merupakan contoh terakhir dari ketidak cocokan antara kedua anggota NATO itu. Pada Maret, Kanselir Jerman Angela Merkel melarang politisi Turki berkampanye di wilayah Jerman, dimana terdapat sebanyak 1,4 juta pemilih Turki. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut keputusan Merkel itu sebagai praktik Nazi.
Pada Februari, Turki memenjarakan jurnalis Jerman keturunan Turki Deniz Yucel dengan tuduhan melakukan propaganda yang mendukung organisasi teroris. Sementara Jerman menuntut pembebasan dirinya, Jerman juga menawarkan suaka untuk jurnalis, cendekiawan, dan pemimpin politik fihak oposisi yang jadi buronan pemerintahan Erdogan.[jm]