Sebuah pengadilan Jepang, Senin (31/7), menjatuhkan hukuman 23 tahun penjara kepada seorang pria atas aksinya menikam seorang penumpang dan membakar kereta ekspres Tokyo saat mengenakan kostum Joker pada Halloween dua tahun lalu.
Pengadilan Distrik Tokyo cabang Tachikawa memutuskan Kyota Hattori, 26, bersalah atas percobaan pembunuhan karena menikam dan melukai serius seorang penumpang pria berusia 70-an dan menyemprotkan cairan penyulut api di gerbong kereta dan kemudian menyalakannya untuk mencoba membunuh beberapa orang lainnya.
Dua belas orang terluka akibat kebakaran itu, kebanyakan tidak serius.
Dalam persidangan, Hattori mengatakan bahwa ia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa pacarnya telah menikah dengan orang lain hanya enam bulan setelah mereka putus sehingga ia memutuskan untuk melakukan penyerangan sehingga dapat mengakhiri hidupnya dengan menerima hukuman mati, kata kantor berita NHK.
Dalam putusan tersebut, Hakim Yu Takeshita mengatakan serangan itu merupakan "kejahatan membabi buta dengan motif egois yang menarget banyak penumpang yang kebetulan berada di dalam kereta."
Jaksa menuntut 25 tahun penjara, dengan alasan bahwa serangan itu telah direncanakan dan bahwa Hattori telah dengan sengaja memilih kereta ekspres khusus yang berhenti lebih sedikit dibanding kereta biasa sehingga penumpang memiliki lebih sedikit kesempatan untuk melarikan diri. Sejumlah saksi mata mengatakan ia mengenakan pakaian seperti penjahat Joker di komik Batman.
Pengacara pembela meminta hukuman 12 tahun penjara, dengan alasan serangan itu bukan merupakan percobaan pembunuhan karena sebagian besar penumpang berada di luar jangkauan ketika Hattori menyalakan api.
Kejahatan terkait senjata jarang terjadi di Jepang karena undang-undang pengawasan senjata yang ketat. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, serangan bersenjatakan pisau sering terjadi di sana.
Operator-operator kereta di kota-kota besar telah meningkatkan langkah-langkah keselamatan, termasuk memasang kamera keamanan di gerbong-gerbong kereta dan lebih sering melakukan latihan keselamatan. [ab/uh]