Jumlah Serangan Teroris di Seluruh Dunia Meningkat 35 Persen

Tentara Syiah yang dikenal dengan sebutan Hashid Shaabi memandangi asap yang mengepul dari kendaraan berpeledak yang dikemudikan pembom bunuh diri ISIS di sebelah selatan Tikrit.

Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan jumlah serangan teroris di seluruh dunia meningkat 35 persen tahun 2014, dengan kenaikan 81 persen dalam jumlah kematian, sebagian besar akibat aktivitas teror lainnya di Irak, Afghanistan, dan Nigeria. "Tahun 2014, total 13.463 serangan teroris terjadi di seluruh dunia, menyebabkan lebih dari 32.700 kematian dan lebih dari 34.700 terluka," demikian dikatakan Departemen Luar Negeri hari Jumat dalam laporan tahunan terorisme global.

Kenaikan jumlah kematian disebabkan serangan yang "sangat mematikan." "Tahun 2014, ada 20 serangan yang menewaskan lebih dari 100 orang, dibandingkan dua serangan semacam itu tahun 2013," ujar laporan itu. Laporan itu juga mencatat lebih dari 9.400 orang diculik teroris tahun 2014, tiga kali lebih banyak dibandingkan tahun 2013.

Laporan itu menyebutkan, Irak memiliki jumlah kematian tertinggi terkait terorisme dan penculikan, bersamaan dengan perluasan ISIS. Dikatakan, "pencaplokan wilayah di Irak dan Suriah oleh ISIS belum pernah terjadi sebelumnya."

Di Nigeria, hampir 1.300 orang diculik atau disandera dalam serangan teroris tahun 2014, dibanding kurang dari 100 orang tahun 2013, kata laporan itu, seraya menyatakan, Boko Haram bertanggungjawab atas sebagian besar, jika tidak semua, penculikan termasuk penculikan ratusan siswi sekolah di Chibok.

Di Afghanistan, laporan itu menyebutkan, "serangan-serangan oleh Taliban tahun 2014 menewaskan lebih dari 3.400 orang, termasuk pelaku, dan melukai lebih dari 3.300 orang."

ISIS dituding menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait terorisme tahun 2014, disusul Taliban, kelompok militan al-Shabab di Somalia dan Boko Haram di Nigeria.