Juri di Minneapolis, Minnesota, mendengarkan argumen penutup pada Senin (19/4) dalam sidang dengan terdakwa Derek Chauvin. Mantan polisi veteran itu didakwa membunuh seorang pria kulit hitam, George Floyd, dengan menindih lehernya dalam insiden yang memicu aksi protes luas menentang penyalahgunaan wewenang polisi terhadap warga minoritas.
Jaksa Steve Schleicher merangkum kasus yang menjerat Chauvin, 45 tahun, polisi kulit putih yang menindih Floyd, 46 tahun, yang tertelungkup di jalan dan berulang kali mengeluh bahwa dirinya tidak bisa bernapas.
“Dia terjepit... lutut di (atas) lehernya," kata Schleicher, dengan tekanan Chauvin di atas Floyd selama sembilan menit dan 29 detik.
“George Floyd bukan ancaman bagi siapa pun," kata Schleicher. “Yang dibutuhkan hanyalah belas kasihan, dan dia tidak mendapatkannya."
BACA JUGA: Pakar: Tindakan Memiting George Floyd Dapat DibenarkanSidang atas Chauvin kini memasuki pekan keempat. Jaksa dalam sidang tersebut berargumen bahwa Chauvin mengabaikan latihan yang pernah dijalaninya, dengan menangkap Floyd dengan cara seperti itu dan menggunakan kekuatan berlebihan dengan menindihnya. Floyd dituduh menggunakan uang palsu 20 dolar di sebuah toko di dekat tempat kejadian.
Jaksa berargumen bahwa Chauvin, dengan menindih leher Floyd, membuatnya sesak napas. Chauvin telah menyatakan tidak bersalah atas dakwaan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tak berencana tingkat dua. Apabila dinyatakan bersalah, dia menghadapi hukuman penjara 40 tahun. [vm/jm]