Rektor Universitas Sebelas Maret UNS Solo, Profesor Jamal Wiwoho, dalam jumpa pers secara daring, Selasa (21/7), mengungkapkan salah satu anggota pimpinan kampus UNS Solo positif Covid-19. Jamal mengatakan hasil diperoleh berdasarkan hasil swab yang dilakukan RS UNS.
"Jumat lalu seluruh pimpinan kampus UNS ikut tes swab. Hasilnya Minggu malam kemarin, kami sudah mendapat hasil swab dan ada salah satu pimpinan UNS Solo yang dinyatakan positif. Oleh karena itu, kami mengambil langkah cepat berupa selama tiga sampai empat hari ini, sebagian aktivitas di kampus di lockdown sementara," jelasnya.
"Kami mulai dari Rektorat, Auditorium, rumah dinas Rektor yang sempat disinggahi salah satu pimpinan yang positif Covid-19. Termasuk juga tempat ibadah dan fasilitas publik di kampus. Semua kami lockdown dulu. Kami melakukan penyemprotan disinfektan," lanjut Profesor Jamal Wiwoho.
Jamal tidak mengungkapkan jabatan atau identitas pimpinan kampus yang positif Covid-19 ini. Lebih lanjut Jamal mengatakan aktivitas kepegawaian kini dialihkan ke sistem daring. Para pegawai kampus UNS diinstruksikan bekerja dari rumah.
Tak hanya pimpinan kampus UNS yang terpapar Covid-19, penyebaran Covid-19 menyasar ke puluhan dokter yang menjadi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret UNS Solo. Awal pekan lalu terdata ada 25 mahasiswa calon dokter spesialis kampus itu yang positif Covid-19.
Dekan Fakultas Kedokteran UNS Solo, Profesor Reviono, Selasa ( 21/7), mengatakan, "Update hari ini ada 70 mahasiswa PPDS yang positif Covid-19. Itu hasil PCR. Ada beberapa hasil dari rumah sakit kami yang belum keluar, karena dilakukan Minggu dan Senin kemarin. Jumlahnya masih fluktuatif. Masing menunggu. Total PPDS 80an mahasiswa."
Para mahasiswa calon dokter spesialis ini bertugas sebagai tenaga medis di RS Dokter Moewardi Solo milik Pemprov Jawa Tengah yang juga menjadi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Solo dan daerah sekitarnya. Belum diketahui sumber awal penularan virus tersebut.
Selain kampus, sejak Senin (20/7), penutupan sementara selama sepekan juga dilakukan pemkot Solo di tiga kantor kompleks Balai Kota Solo setelah dua Aparatur Sipil Negara (ASN) dinyatakan positif Covid-19. Para pegawainya kini bekerja dari rumah dan memberikan layanan secara daring.
Penutupan sementara juga terjadi di satu pasar tradisional dan satu pusat perbelanjaan modern di Solo selama sepekan mulai minggu lalu. Tiga pedagang pasar tradisional itu positif Covid-19 dan satu di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, seorang pedagang pusat perbelanjaan modern dinyatakan positif Covid-19.
Wali Kota Solo, Hadi Rudyatmo, pekan lalu, mengatakan kesadaran warga mematuhi protokol kesehatan perlu ditingkatkan. "Pasar Harjodaksino, kita tutup sementara aktivitasnya. Kasus ada satu pedagang positif Covid-dan meninggal dunia. Warga Sukoharjo. Tadi sudah di-tracing, dilacak kontak fisik pedagang itu. Untuk pasar lainnya, kita akan lebih tegas. Kita sweeping, pedagang atau warga di dalam pasar tidak memakai masker atau tidak mematuhi aturan protokol kesehatan, langsung kita keluarkan dari pasar."
Your browser doesn’t support HTML5
Pasar tradisional sangat diandalkan perekonomian Solo. Ada 44 pasar tradisional dengan jumlah pedagang lebih dari 14 ribu orang.
Jawa Tengah merupakan salah satu dari lima provinsi yang menyumbang kasus Covid-19 terbesar di Indonesia. Data Pemprov Jateng menunjukkan jumlah kasus Covid-19 di provinsi ini mencapai 7.400 an. Awal Juli lalu, jumlahnya masih 2.900-an. Hanya dalam waktu tiga pekan, jumlah itu meningkat menjadi lebih dari dua kali lipat. [ys/ab]