Dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (3/3), juru bicara Indonesia untuk kasus virus korona atau dikenal sebagai Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan sehari setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus korona, Kementerian Kesehatan menelusuri siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan kedua pasien yang positif terinfeksi virus mematikan tersebut. Status mereka disebut sebagai orang dalam pengawasan.
Kedua pasien virus Covid-19 ini adalah seorang ibu berumur 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun. Keduanya warga Depok, Jawa Barat. Mereka sedang menjalani perawatan dalam ruang isolasi di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Kementerian Kesehatan telah meminta Dinas Kesehatan Kota Depok untuk menelusuri siapa saja yang pernah kontak langsung dengan kedua pasien Covid-19 itu. Sejauh ini Tim dari Dinas Kesehatan Depok telah memeriksa spesimen dari dua orang tinggal serumah dengan kedua pasien itu, yakni saudara dan pembantunya. Hasilnya negatif.
Sekarang Dinas Kesehatan Depok sedang menelusuri para peserta dalam pesta dansa yang berlangsung pada 14 Februari, di mana pasien Covid-19 berumur 31 tahun terlibat di sana. Yurianto mengakui ini yang sulit karena tidak terlalu akrab sehingga tidak mengetahui alamat masing-masing. Jumlah peserta pesta dansa waktu itu sekitar 50 orang.
Yurianto menambahkan untuk meningkat kewaspadaan, semua orang yang dalam pengawasan diambil spesimennya untuk diperiksa. Hingga pukul enam sore kemarin, lanjutnya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan telah menerima 155 spesimen. Sebanyak 155 spesimen ini dikirim dari 35 rumah sakit di 23 provinsi.
BACA JUGA: 2 WNI Positif Korona, Pemerintah Disarankan Bentuk Pusat Krisis"Dari 155 spesimen ini, sudah terbukti dengan beberapa pengecekan diulang, dua positif (terinfeksi virus Covid-19) yang sekarang kita rawat. Kemudian yang masih belum selesai karena harus kita ulang lagi untuk memastikan, itu ada sekitar sekitar empat. Jadi dua positif, empat masih kita konfirmasi ulang. Sisanya yang lain negatif," kata Yurianto.
Menurut Yurianto, 188 anak buah kapal pesiar World Dream sudah rampung pemeriksaan spesimennya. hasilnya, semua tidak terienfeksi virus Covid-19. Sedangkan hasil pemeriksaan spesimen dari 69 anak buah kapal pesiar Diamond Princess, 67 orang dinyatakan negatif dan dua masih akan diperiksa ulang.
Yurianto menyebutkan pemerintah sudah menambah rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien virus Covid-19 menjadi 132 rumah sakit. Tadinya yang menjadi rujukan adalah seratus rumah sakit rujukan. Sebanyak 132 rumah sakit tersebut memiliki 285 tempat tidur ruang isolasi.
Menanggapi sudah masuknya wabah virus Covid-19 ke Indonesia, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak panik. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan barang kebutuhan pokok dan barang penting dijamin ketersediaannya dengan harga yang stabil.
"Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak berbelanja berlebihan karena pasokan barang kebutuhan pokok saat ini jumlahnya cukup. Jadi masyarakat diminta berhati-hati dalam mengambil sikap mengenai berbelanja," ujar Agus.
Buat menjamin pasokan, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor untuk beberapa komoditas yang memerlukan tambahan stok, termasuk izin impor 25.829 ton bawang putih dan 438.802 ton gula kristal mentah yang merupakan bahan baku gula kristal putih untuk konsumsi.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 10 Tahun 2020 tentang Larangan Impor Sementara Binatang Hidup dari China guna meminimalisasi penyebaran virus Covid-19.
Meski tidak ada larangan ekspor, Menteri Agus mengimbau produsen dalam negeri mengutamakan pemenuhan kebutuhan masker di dalam negeri. Dia juga mengimbau distributor dan pengecer masker tidak menaikkan harga jual ke masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD meminta pemerintah daerah tidak mendramatisasi persoalan yang bisa memicu kepanikan di masyarakat.
"Jadi sekarang informasinya terpusat di Kementerian Kesehatan. Diharapkan juga, pemerintah jangan terlalu mendramatisir persoalan, terutama pemerintah-pemerintah daerah. Ada sesuatu yang belum jelas, sudah konferensi pers korona. jadi setiap daerah itu supaya membuat tenang, tidak membuat situasi seperti menakutkan," tutur Mahfud.
Hingga saat ini, virus Covid-19 yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, telah membunuh lebih dari tiga ribu orang dan menginfeksi 190 ribu lainnya di seluruh dunia. [fw/em]