Khawatir Potensi Perang Berskala Besar, Indonesia Desak Semua Pihak untuk Menahan Diri

Proyektil yang dicegat oleh Israel di atas Tel Aviv, 1 Oktober 2024. Sirene serangan udara dibunyikan di Israel tengah pada tanggal 1 Oktober, sehari setelah tentara melancarkan operasi darat ke Lebanon selatan yang menargetkan posisi Hizbullah. "(Jack GUEZ / AFP)

Pemerintah Indonesia mendesak seluruh pihak “untuk dapat menahan diri,” seiring perkembangan terbaru yang mengkhawatirkan di Timur Tengah saat ini. Pernyataan ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat secara tertulis Selasa malam (1/10), hanya beberapa saat setelah Iran melancarkan serangan rudal ke arah Tel Aviv, Israel.

VOA - “Sebagaimana disampaikan oleh Sekjen PBB, Indonesia sangat khawatir bahwa potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi,” tulis pernyataan itu. Oleh karena itu Indonesia kembali menekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk segera melangsungkan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan “mengambil keputusan yang dapat segera menurunkan ketegangan di kawasan.”

Hampir 200 rudal Iran menghujani wilayah udara Tel Aviv Selasa malam, yang disebut sebagai pembalasan terhadap serangkaian serangan udara Israel ke bagian selatan Lebanon dan ibu kota Beirut, yang menewaskan beberapa pemimpin kelompok militan Hizbullah, termasuk pemimpin tertinggi Hassan Nasrallah.

BACA JUGA: Iran Luncurkan Lebih dari 180 Rudal, Sirene Serangan Udara Bergaung di Israel

Presiden Iran Masoud Pezeshkian, lewat X, mengatakan, “Biarkan Netanyahu tahu bahwa Iran bukan negara yang suka berperang, tetapi berdiri tegak melawan ancaman apa pun. Ini hanya satu sudut dari kekuatan kami. Jangan terlibat konflik dengan Iran.”

Menlu Amerika Serikat Kutuk Serangan Rudal Iran

Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken mengutuk serangan itu. Berbicara dalam konferensi pers bersama Menteri Urusan Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar di Washington DC, Blinken mengatakan “serangan ini sama sekali tidak dapat diterima, dan seluruh dunia harus mengutuknya.

Laporan awal menunjukkan bahwa Israel, dengan dukungan aktif dari Amerika dan mitra-mitra lainnya, secara efektif mengalahkan serangan ini. Kami menunjukkan sekali lagi, komitmen kami terhadap pertahanan Israel. Kami akan tetap berhubungan erat dengan Israel dan mitra lainnya di kawasan ini dalam beberapa jam dan hari ke depan.”

BACA JUGA: PBB, Pemimpin Dunia Khawatirkan Eskalasi Kekerasan antara Israel dan Hizbullah

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel IDF Daniel Hagari mengonfirmasi serangan rudal Iran, yang “sejumlah kecil menghantam pusat kota Israel, lainnya jatuh di wilayah selatan.” Ditambahkannya, “sebagian besar rudal berhasil dicegat oleh Israel dan koalisi pertahanan pimpinan Amerika. Serangan Iran ini merupakan eskalasi yang sangat buruk dan berbahaya. Akan ada konsekuensi atas serangan ini.”

Lebih jauh Hagari menegaskan, “Kemampuan defensif dan ofensif Israel berada pada tingkat kesiapan tertinggi. Rencana operasional kami sudah siap. Kami akan merespons di mana pun, kapan pun, dan bagaimana pun yang kami pilih, sesuai dengan arahan pemerintah Israel.”


Operasi Evakuasi WNI dari Lebanon Sedang Berlanjut

Dalam perkembangan lainnya, saat ini sedang berlangsung operasi evakuasi 147 WNI dari Lebanon. Sebagian besar WNI ini adalah mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir atau berada di semester terakhir di berbagai universitas.

Dalam keterangan tertulisnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat mengatakan “keselamatan WNI merupakan perhatian utama pemerintah RI,” dan bahwa proses evakuasi sedang berlangsung.

BACA JUGA: 147 WNI Bertahan di Beirut, Mahasiswa: Kami Khawatir Tak Bisa Kembali dan Selesaikan Studi

Demi keselamatan seluruh pihak yang terlibat dalam proses evakuasi ini, ia tidak berkenan memberi rincian lebih jauh. Tetapi menyatakan bahwa “seluruh kedutaan besar RI di kawasan juga terus melakukan koordinasi dan terus melakukan komunikasi dengan seluruh WNI di wilayahnya masing-masing.” [em/jm]