Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, istri dan putrinya Ju-ae, mengunjungi tentara di barak mereka menjelang peringatan ulang tahun militer, kata surat kabar utama negara itu, Rodong Sinmun, pada Rabu (8/2).
Hari Rabu adalah peringatan 75 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea Utara (KPA). Parade militer skala besar diantisipasi terjadi, tetapi belum diberitakan.
Dalam perjamuan terkait peringatan itu pada Selasa (7/2), Kim memuji tradisi militer negaranya yang, terlepas dari berbagai rintangan, bertahan selama puluhan tahun untuk mencapai “kekuatan besar dan absolut.” Ini jelas mengacu pada kemampuan senjata nuklir Korea Utara.
Menurut Rodong Sinmun, Kim juga memuji KPA sebagai “yang terkuat di dunia,” yang “memancarkan perasaan tanggung jawab luar biasa dan tekad manusia super yang tak terpatahkan.”
Ia memuji para tentara sebagai puncak martabat rakyat Korea Utara yang memperjuangkan hari-hari cerah mendatang mereka, sementara dia menyerukan “upaya berlipat ganda” ke arah pembangunan angkatan bersenjata dan tujuan sosialis.
Tidak ada pernyataan yang ditujukan pada AS, Jepang, atau Korea Selatan pada pesta tersebut.
Foto-foto yang dimuat media pemerintah memperlihatkan putri Kim, yang diapit oleh beberapa anggota militer, mendampingi ayahnya. Media pemerintah tidak menyebut nama Ju Ae, yang diyakini sebagai anak kedua dari tiga anak Kim dan istrinya Ri Sol Ju, tetapi disebut sebagai “keturunan yang terhormat.”
Kehadirannya pada perjamuan itu menandai paling tidak sudah empat acara militer dengan publikasi luas yang dihadiri Ju Ae bersama ayahnya. Ju Ae diperkirakan berusia 10 tahun pada bulan ini.
BACA JUGA: Pemimpin Korut Perintahkan Militer Tingkatkan Kesiapan PerangIa terakhir kali terlihat di layar televisi pemerintah pada Hari Tahun Baru, menginspeksi rudal dan persenjataan lainnya di dalam sebuah gudang. Ia pertama kali terlihat di depan publik pada November tahun lalu, hadir pada acara uji peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-17. Media pemerintah ketika itu menyebutnya sebagai “anak yang paling disayangi” Kim.
Beberapa analis membahas apakah autokrat berusia 39 tahun itu sedang mempersiapkan Ju Ae sebagai penggantinya dalam sistem kediktatoran turun temurun di negara itu. Yang lainnya mengatakan keputusan untuk memasukkan Ju Ae dalam berbagai acara di Pyongyang menggarisbawahi bahwa program nuklir Korea Utara dimaksudkan untuk diteruskan ke generasi mendatang. [uh/lt]