Para aktivis hak-hak kaum gay menggunakan media sosial untuk menggelar pawai tanpa izin sepanjang delapan blok di salah satu jalan utama Havana, tapi kemudian distop polisi.
Pawai Sabtu (11/5) siang itu adalah yang kedua yang diselenggarakan oleh sebuah LSM di Kuba dalam lebih dari sebulan. Itu sangat tidak biasa di suatu negara dimana kelompok-kelompok LSM yang sah adalah perpanjangan dari pemerintah Komunis. Segala pawai atau demonstrasi tak berizin biasanya direspon dengan kehadiran polisi dengan cepat dan dalam jumlah besar.
Segelintir peserta pawai ditangkap ketika mereka berusaha menerobos barisan polisi.
Pawai itu pada umumnya diorganisir lewat internet mobile yang baru di Kuba. Para aktivis hak-hak kaum gay dan berbagai kelompok pertemanan menyerukan pawai lewat Facebook dan WhatsApp setelah sebuah organisasi hak-hak kaum gay yang dikelola pemerintah membatalkan sebuah pawai yang juga direncanakan pada hari yang sama. [vm]