Korea Selatan Dorong Program Sertifikasi Baterai Kendaraan Listrik Pascakebakaran 

Foto udara menunjukkan para petugas pemadam kebakaran sedang bekerja memadamkan kebakaran di pabrik baterai litium di Hwaseong, Korea Selatan pada 24 Juni 2024 lalu (foto: ilustrasi).

Pemerintah Korea Selatan dan Partai Kekuatan Rakyat, partai yang tengah berkuasa di negara itu, sepakat untuk menggalakkan program sertifikasi baterai kendaraan listrik, menurut pernyataan partai tersebut pada hari Minggu (25/8). Regulator setempat berupaya untuk mengatasi isu keamanan publik setelah munculnya sejumlah kasus kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik.

Juru bicara Partai Kekuatan Rakyat, Han Zeea, mengatakan pemerintah Korea Selatan akan memulai skema sertifikasi baterai pada bulan Oktober—lebih awal dari yang dijadwalkan—untuk membantu menjamin keamanan baterai kendaraan listrik.

Pemerintah Korsel juga setuju untuk mewajibkan produsen mobil yang beroperasi di negara itu untuk mengidentifikasi baterai yang digunakan dalam kendaraan listrik mereka.

Kesepakatan untuk memberlakukan aturan yang lebih ketat tersebut dibuat menyusul langkah pemerintah Korsel untuk mendorong produsen mobil agar secara sukarela mengungkap informasi nama produsen baterai setelah terjadi kebakaran mobil listrik pada tanggal 1 Agustus lalu, yang merusak ratusan kendaraan dan menimbulkan kepanikan publik.

Kobaran api yang tiba-tiba muncul pada sebuah mobil listrik Mercedes-Benz dengan baterai Farasis Energy, menghabiskan waktu delapan jam untuk dipadamkan. Kebakaran itu menghancurkan atau merusak sekitar 140 mobil dan memaksa beberapa penghuni apartemen di atas area parkir untuk mengungsi.

BACA JUGA: Jokowi: Mimpi Indonesia Jadi Pemain Utama di Industri Kendaraan Listrik Akan Segera Terwujud

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah perusahaan mobil mulai mencantumkan nama produsen baterai yang mereka gunakan secara sukarela.

Para pakar menyatakan bahwa dengan meminta perusahaan mobil untuk mencantumkan nama baterainya, akan memberikan konsumen lebih banyak pilihan. Namun, beberapa pakar lain juga mempertanyakan bagaimana hal itu bisa meningkatkan keamanan, mengingat kurangnya data yang jelas mengenai merek baterai mana yang lebih rentan terhadap kebakaran.

Sementara itu, sebagai bagian dari langkah-langkah keamanan yang ditingkatkan, pemerintah Korsel akan merevisi peraturan tentang peralatan untuk memadamkan kebakaran, di antaranya berupa pemasangan sistem penyiram pipa basah di tempat parkir basemen yang dilengkapi stasiun pengisian daya kendaraan listrik, serta memperbanyak alat pengisi daya untuk mencegah pengisian daya secara berlebihan, kata Han Zeea. [br/lt]