Korea Utara: Bantuan Militer AS untuk Ukraina adalah 'Kesalahan Besar'

Bendera Korea Utara berkibar di Pyeongchang, Korea Selatan, pada 2 Februari 2018. (Foto: AP)

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menyatakan bahwa Washington memperburuk konflik Ukraina dan mendorong seluruh Eropa menuju ambang perang nuklir.

Korea Utara, yang dituduh memasok senjata secara ilegal ke Rusia, mengatakan pada Minggu (29/9) bahwa bantuan militer Amerika Serikat senilai $8 miliar atau setara dengan Rp121 triliun untuk Ukraina adalah "kesalahan besar.” Ia juga menyebut Washington telah bermain api dengan berani melawan negara adikuasa nuklir, Rusia.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali mengumumkan pemberian bantuan terbaru untuk membantu Kyiv mempertahankan diri, termasuk senjata jarak jauh yang akan meningkatkan kemampuannya untuk menyerang Rusia dari jarak yang lebih aman. Pengumuman itu disampaikan saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi Washington.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, menyatakan bahwa Washington memperburuk konflik Ukraina dan mendorong seluruh Eropa menuju ambang perang nuklir.

BACA JUGA: Amerika Serikat Umumkan Bantuan US$8 Miliar untuk Ukraina

"Amerika Serikat dan negara-negara Barat tidak boleh mengabaikan atau meremehkan peringatan serius dari Rusia," kata Kim dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor berita negara KCNA.

"Apakah Amerika Serikat dan negara-negara Barat benar-benar mampu menghadapi konsekuensinya ketika mereka secara sembrono bermain api dengan Rusia, yang merupakan negara adikuasa nuklir?" tanyanya retoris.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan ancaman bahwa dapat menggunakan senjata nuklir jika Rusia diserang rudal. Ia juga menegaskan bahwa setiap serangan terhadapnya yang didukung oleh kekuatan nuklir sebagai serangan gabungan akan dianggap sebagai serangan.

Mendukung Zelenskyy dalam melanjutkan petualangan militer adalah taruhan yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab, dan pengumuman bantuan militer baru senilai $8 miliar merupakan "kesalahan besar dan tindakan bodoh," kata Kim.

BACA JUGA: Zelenskyy: Trump Jamin Dukungan untuk Ukraina Dalam Perang Lawan Rusia

Kim, yang memiliki posisi di Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara, sering mengeluarkan pernyataan mengenai posisi Pyongyang dalam isu politik dan keamanan yang diyakini didukung oleh Kim Jong Un.

Hubungan Korea Utara dan Rusia semakin mesra sejak tahun lalu. Para pemimpin kedua negara bertemu dua kali dan menyetujui "kemitraan strategis komprehensif" yang mencakup komitmen untuk pertahanan bersama.

Korea Utara mengirimkan sedikitnya 16.500 kontainer senjata ke Rusia sejak September tahun lalu. Rusia telah menembakkan rudal dari pengiriman tersebut terhadap Ukraina, kata Amerika Serikat.

Baik Korea Utara maupun Rusia membantah adanya perdagangan senjata ilegal. [ah/ft]