Korea Utara menembakkan dua misil balistik jarak pendek, Rabu pagi (31/7), menurut militer Korea Selatan. Ini merupakan aksi kedua Pyongyang dalam waktu kurang dari sepekan, di tengah-tengah pembicaraan nuklir yang mengalami kebuntuan.
Menurut Kantor Gabungan Kepala-kepala Staf Korea Selatan, kedua misil, yang diluncurkan dari dekat kota pelabuhan Wonsan, melayang hingga jarak sekitar 250 kilometer dan pada ketinggian 30 kilometer.
Peluncuran itu berlangsung enam hari setelah uji misil balistik Korea Utara sebelumnya, yang dikatakan Pyongyang sebagai tanggapan atas keputusan Korea Selatan membeli senjata AS dan melangsungkan latihan militer dengan AS.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, kedua misil yang diluncurkan Rabu (31/7) tersebut, tampaknya serupa dengan yang diluncurkan pekan lalu, karena keduanya melayang pada ketinggian yang relatif rendah, menurut kantor berita Yonhap.
Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan, yang melangsungkan pertemuan darurat Rabu (31/7), mengungkapkan keprihatinannya mengenai peluncuran itu. Mereka menyatakan, aksi itu bisa berdampak negatif terhadap usaha-usaha untuk menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea.
Pyongyang pekan lalu tampaknya menguji versinya sendiri misil balistik jarak pendek Iskander buatan Rusia. Korea Utara juga menguji misil itu Mei lalu. [ab/uh]