Laporan yang lama ditunggu tentang keterlibatan Inggris dalam Perang Irak diterbitkan hari Rabu, dan diharapkan isinya akan memuat kritik terhadap argumen yang mengarah pada invasi dan kurangnya perencanaan tentang apa yang akan dilakukan setelah dilakukan pendudukan Irak.
Seorang mantan pegawai negeri Inggris, John Chilcot, memimpin penyelidikan yang termasuk di antaranya sesi dengar pendapat dan analisis terhadap 150.000 dokumen yang diharapkan oleh para pengritik terhadap perang tersebut akan mengerucut pada tuduhan terhadap mantan Perdana Menteri Tony Blair karena menyesatkan negara sehingga bergabung dengan invasi AS pada tahun 2003.
Laporan ini diharapkan akan memuat korespondensi antara Blair dan mantan Presiden AS George W. Bush. Disertakannya bahan-bahan yang bersifat rahasia adalah sebagian alasan tertundanya diterbitkannya hasil penyelidikan yang dimulai tujuh tahun yang lalu.
Blair telah menolak tuduhan bahwa ia telah bertindak tidak jujur dalam memberikan alasan terkait dengan perang yang telah menewaskan 179 serdadu Inggris.
Chilcot mengatakan pada BBC dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Selasa bahwa timnya bukan juri pengadilan, namun mereka telah berusaha untuk menerapkan analisis yang ketat terhadap bukti-bukti yang ada.
“Saya telah menyatakan dengan jelas sejak awal penyelidikan bahwa seandainya kita menemukan keputusan atau perilaku yang layak dikritik maka kami tidak akan segan-segan untuk melontarkannya,” ujarnya. [ww]