Laporan: Korea Utara Miliki 13 Pangkalan Misil Rahasia

Pope Francis shows a flag that he said was brought to him from Bucha, Ukraine, during his weekly general audience in the Paul VI Hall, at the Vatican.

Sebuah kelompok non-pemerintah Amerika mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi 13 pangkalan yang belum dideklarasikan oleh Korea Utara, yang mampu menyembunyikan misil.

Center for Strategic and International Studies yang berbasis di Washington Senin mengatakan dalam sebuah laporan bahwa kesimpulannya didasarkan pada foto-foto satelit komersial, wawancara dengan pembelot Korea Utara dan wawancara dengan pejabat intelijen dan pemerintah Amerika.

Laporan itu mengatakan, 13 pangkalan misil di Korea Utara itu, yang bisa digunakan untuk menempatkan misil balistik dari berbagai kapasitas disembunyikan, dan ini menunjukkan tekad Korea Utara untuk menyembunyikan kemampuan militernya.

Katanya, pangkalan-pangkalan itu diliputi kamuflase menyeluruh, praktik penyembunyian dan penipuan guna memaksimalkan kelanggengan unit-unit misil dari serangan pre-emptif dan selama operasi perang.”

Laporan itu mengatakan, ada sebanyak 20 pangkalan seperti itu di Korea Utara. Pangkalan ini tersebar diseluruh negeri dan dirancang sehingga kendaraan peluncur misil bisa secara cepat dikerahkan dari fasilitas bawah tanah dan dipindahkan ke lokasi peluncuran.

Presiden Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjanji dalam pertemuan pada Juni di Singapura bahwa kedua pihak akan berupaya melakukan denuklirisasi, tetapi mereka tidak memberi rincian bagaimana mencapai sasaran itu.

Sejak KTT itu, Korea Utara tidak melakukan uji nuklir atau misil, serta telah melucuti satu tempat uji misil.

Minggu lalu, Korea Utara tiba-tiba membatalkan sebuah putaran baru perundingan dengan Menlu Mike Pompeo yang menurut rencana akan membahas upaya denuklirisasi dan mempersiapkan sebuah KTT kedua antara Trump dan Kim.

Media pemerintah Korea Utara pada Senin menuduh Amerika melakukan latihan militer skala kecil dengan Korea Selatan, katanya latihan itu melanggar persetujuan untuk menurunkan ketegangan di Semenanjung Korea. [jm]