Seorang pembom bunuh diri menewaskan paling sedikit dua orang sipil Afghanistan dan melukai empat lainnya di luar gerbang pangkalan militer Amerika di Bagram, tidak jauh di utara Kabul hari Senin.
Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas pemboman itu, dengan mengatakan itu adalah pembalasan atas pembakaran Quran di sarana itu beberapa minggu lalu.
Pembakaran kitab suci Muslim yang tampaknya tidak disengaja itu telah menyulut protes kekerasan anti-Amerika di seluruh Afghanistan. Tiga puluh orang telah tewas dan hubungan Amerika-Afghanistan telah terganggu.
Presiden Amerika Barack Obama telah meminta maaf kepada Presiden Afghanistan Hamid Karzai. Permintaan maaf itu telah menimbulkan kemarahan banyak politisi dan komentator konservatif di Amerika Serikat.
Tetapi, Panglima pasukan NATO di Afghanistan, Jenderal Amerika John Allen, mengatakan kepada televisi ABC bahwa permintaan maaf itu adalah tindakan yang benar dan kemungkinan telah menyelamatkan nyawa. Jenderal Allen mengatakan penyelidikan pembakaran Quran itu sedang berjalan.
Buku-buku itu dibawa ke tempat pembakaran bersama buku-buku biasa setelah perwira militer Amerika mencurigai para tahanan di penjara dekat Bagram itu berkomunikasi satu sama lain dengan menulis surat dalam buku-buku yang diambil dari perpustakaan penjara .
Tentara Amerika kabarnya tidak menyadari bahwa Quran terdapat di antara buku-buku yang dibakar itu. Empat dari Quran itu sempat terbakar hingga rusak berat sebelum pekerja Afghanistan dapat memadamkan api tersebut.