Masyarakat Surabaya Donorkan Darah untuk Korban Ledakan Bom

  • Petrus Riski

Masyarakat sipil dan TNI sedang mendonorkan darahnya untuk membantu sesama yang membutuhkan termasuk untuk korban ledakan bom di Surabaya, 15 Mei 2018. (Foto: VOA/Petrus Riski)

Teror bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5), mengakibatkan sedikitnya 43 orang menjalani perawatan di rumah sakit. Sejumlah warga Surabaya mendatangi kantor Palang Merah Indonesia (PMI) di Surabaya untuk menyumbangkan darah mereka bagi korban yang membutuhkan transfusi darah.

Sejumlah warga masih terlihat mendatangi kantor Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya, Selasa (15/5), untuk mendonorkan darah mereka. Salah satunya adalah Purnomo.

Purnomo menuturkan, ia berniat menyumbangkan darah karena mengetahui ada anak dari temannya yang turut menjadi korban ledakan bom di gereja Ngagel.

“Saya dapat info kemarin malam, kebetulan salah satu korban kan anaknya teman saya. Jadi, katanya donor darah, oh kurang. Makanya saya pagi ini kesini, barangkali bisa membantu lah. Sebisa mungkin bisa terbantulah, tidak kekurangan darah,” kata Purnomo.

Baca: Perempuan dan Anak Pemantik Detonator

Tidak hanya warga biasa, anggota TNI juga banyak terlihat di kantor PMI Surabaya untuk mendonorkan darah mereka . Aksi donor darah oleh sekitar 100 anggota Pomdam V Brawijaya ini juga bertujuan membantu mengatasi kebutuhan darah korban ledakan bom dan masyarakat umum, sekaligus memperingati hari jadi satuan mereka.

“Berkaitan dengan accident kemarin, bila dari satuan juga mungkin dibutuhkan (darahnya), untuk jajaran kami mungkin dalam membantu masyarakat. Misinya dalam rangka HUT Polisi Militer, terkait juga untuk kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan kejadian kemarin (ledakan bom),” kata Mayor Erwanto dari Pomdam V Brawijaya.

Masyarakat yang menunggu giliran donor darah di kantor PMI Surabaya, Surabaya, 15 Mei 2018. (Foto: VOA/Petrus Riski)

Kepala Seksi Humas dan Rekruitmen, Unit Donor Darah PMI Kota Surabaya, Triksi Hendria, menuturkan jumlah pendonor darah pada Minggu (13/5) tercatat melebihi jumlah rata-rata harian. Ini menunjukkan bahwa kepedulian warga Surabaya masih sangat tinggi.

“Waktu hari Minggu kemarin memang antusias dari masyarakat Surabaya sangat luar biasa, setelah mendengar adanya ledakan itu, dan banyak sekali korban ledakan yang memang membutuhkan darah, masyarakat tanpa disuruh atau diminta berpartisipasi dalam rangka peduli korban ledakan tersebut,” kata Triksi Hendria, Kepala Seksi Humas dan Rekrutmen, unit Donor Darah PMI Kota Surabaya.

Baca: RUU Terorisme Terganjal Perdebatan Soal Definisi

“Jadi kita dari pagi, siang dan malam pada hari Minggu memang melebihi biasanya. Biasanya sih yang donor kalau rata-rata per-harinya sekitar 400. Nah, pada hari Minggu kemarin meningkat sampai 600 pendonor,” kata Triksi menambahkan.

Your browser doesn’t support HTML5

Masyarakat Surabaya Donorkan Darah untuk Korban Ledakan Bom

Triksi memastikan stok darah di PMI Surabaya masih aman, dan memenuhi kebutuhan pasien yang membutuhkan darah sewaktu-waktu.

“Jelas pada Minggu sampai Senin kemarin, untuk kebutuhan darah dari permintaan pasien, dari korban ledakan semuanya kami cukupi. Sudah tercukupi dan terpenuhi semuanya. Kalaupun nantinya masih ada yang membutuhkan, dari pasien yang membutuhkan permintaan darah, kita bisa mencukupi karena stok darah kita dalam kondisi aman dan cukup banyak,” kata Triksi.