Media Inggris mengatakan seorang utusan pemimpin Libya Moammar Gaddafi mengunjungi London untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Inggris.
Laporan-laporan itu mengatakan utusan itu adalah Mohammed Ismail, pembantu senior putra Gaddafi Saif al-Islam. Juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan kepada surat kabar Guardian bahwa pesan yang jelas disampaikan bahwa Gaddafi “harus mundur.” Juru bicara itu menolak untuk berkomentar lebih jauh mengenai pembicaraan dengan para pejabat Libya.
Berita mengenai kunjungan itu muncul pada saat pemberontak di negara Afrika Utara itu merayakan pembelotan baru-baru ini dua utusan tingkat tinggi dari pemerintahan Gaddafi.
Juru bicara oposisi Mustafa Gheriani mengatakan hari Kamis bahwa pasukan-pasukan anti pemerintah “yakin rezim Gaddafi mulai hancur dari dalam.” Dia berbicara di kota Benghazi, Libia timur, ibukota de-facto pemberontak.
Sementara itu, Ali Abdessalam Treki, mantan menteri luar negeri dan ketua Majelis Umum PBB, mengumumkan pembelotannya hari Kamis di beberapa website oposisi, kemudian dia pergi ke Mesir. Dia mengatakan merupakan hak Libya “untuk hidup dalam kemerdekaan, demokrasi dan kemakmuran.”
Pembelotan Treki menyusul pembelotan Menteri Luar Negeri Moussa Koussa, yang pergi ke Inggris Rabu malam.
Media Inggris: Utusan Gaddafi Adakan Pembicaraan di Inggris
Laporan-laporan itu mengatakan utusan itu adalah Mohammed Ismail, pembantu senior putra Gaddafi Saif al-Islam.