Gerakan Islamis Ikhwanul Muslimin di Mesir mengatakan berniat untuk membentuk pemerintah persatuan, di saat para pemilih di daerah-daerah pedesaan pergi ke TPS-TPS setempat untuk pemilu tahap ketiga dan terakhir yang sejauh ini telah didominasi oleh partai-partai Islamis.
Pemungutan suara dilanjutkan untuk hari kedua hari Rabu di sembilan provinsi, termasuk al-Gharbiya, Sinai Utara dan Sinai Selatan, daerah-daerah terakhir untuk mengadakan pemungutan suara yang telah dimulai pada akhir November. Daerah-daerah itu mencakup daerah-daerah kubu Ikhwanul Muslimin, di mana ada sejumlah calon terkemuka gerakan itu yang turut bersaing.
Ikhwanul Muslimin berupaya untuk memenangkan suara mayoritas mutlak, bukan jumlah suara terbanyak seperti perolehan suara babak sebelumnya. Pada masa lalu gerakan itu berupaya untuk bersekutu dengan organisasi-organisasi liberal sekuler, dan bukan dengan organisasi Salafis yang ultra-konservatif.
Kemenangan mereka menyebabkan terjadinya pergolakan oleh partai-partai liberal dan organisasi-organisasi pemuda yang memaksa mantan presiden Hosni Mubarak melepaskan kekuasaan hampir setahun yang lalu.
Pada waktu bersamaan, penguasa militer di negara itu sedang melakukan tindakan keras yang makin gencar terhadap demonstran.