Mesir Pertimbangkan Buka Kembali Pasar Saham

Kantor bursa saham Mesir di Kairo, masih tutup sejak akhir Januari.

Pasar saham Mesir mengalami kerugian besar karena pergolakan politik hingga ditutup pada akhir bulan Januari lalu.

Para pejabat Mesir mengatakan pada tanggal 27 Februari mereka akan memutuskan kapan akan membuka kembali pasar saham negara itu. Pasar saham Mesir mengalami kerugian besar karena pergolakan yang memaksa mundur Presiden Hosni Mubarak. Pasar saham ditutup akhir Januari lalu.

Sejumlah ekonom mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Mesir akan menurun tajam dari enam persen ke empat persen atau lebih kecil. Industri wisata utama Mesir terpukul hebat karena lebih dari satu juta turis pergi meninggalkan negara itu pada saat pergolakan berlangsung pada saat puncaknya, sementara hanya sedikit pengunjung baru yang datang.

Kantor berita Jerman DPA mengatakan situasi yang mereda di Mesir membuat pemerintah Jerman mencabut peringatan larangan berpergian bagi warganya ke Mesir.

Banyak dari jutaan turis yang mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan pantai-pantai biasanya datang dari Jerman, Inggris dan Rusia.

Pemerintah Mesir tengah menyelidiki tuduhan korupsi di bawah pemerintahan Hosni Mubarak.

Sementara itu, para pejabat keamanan Mesir menyatakan pihak berwenang telah menangkap mantan menteri informasi negara itu dan kepala badan penyiaran pemerintah, sementara mereka menyelidiki tuduhan korupsi di bawah pemerintahan mantan presiden Hosni Mubarak.

Menurut para pejabat, Anas al-Fikki, mantan menteri informasi, dan Osama el-Sheikh ditangkap hari Kamis, hampir dua pekan setelah Mubarak mengundurkan diri.

Pihak berwenang kini telah menangkap empat anggota pemerintah Mubarak, termasuk di antaranya mantan menteri dalam negeri, perumahan dan pariwisata.

Hari Rabu, jaksa memberlakukan larangan bepergian terhadap mantan perdana menteri Atef Obeid dan mantan menteri kebudayaan yang telah lama menjabat, Farouq Hosni.
Dewan militer yang berkuasa di Mesir mengangkat kabinet baru awal pekan ini, dan mengganti beberapa menteri dari masa pemerintahan Mubarak.