Menteri Kesehatan Mesir mengatakan sedikitnya 365 orang tewas dalam aksi unjukrasa anti-pemerintah, yang memicu pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak. Ia mengatakan sekitar 5.500 orang terluka.
Sameh Farid mengatakan angka tersebut adalah angka pendahuluan karena tidak termasuk laporan-laporan dari seluruh fasilitas medis atau memperhitungkan mereka yang tewas yang mungkin telah dikuburkan oleh keluarga dan tidak memperoleh sertifikat kematian.
Menteri Kesehatan Sameh Farid berbicara hari Rabu selagi ribuan pekerja Mesir melakukan pemogokan, meminta upah dan kondisi kerja yang lebih baik, menyusul protes yang memicu pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak.
Lebih dari 10 ribu pekerja industri tekstil mengulangi aksi mogok hari Rabu. Para pekerja juga meninggalkan pekerjaan di berbagai industri lain, termasuk transportasi dan perbankan. Bank-bank diperkirakan akan tetap tutup di seluruh pelosok negara itu hari Kamis, hari kerja terakhir di Mesir.
Hari Selasa, penguasa pihak militer di Mesir mengambil langkah ke arah penerapan reformasi pemerintah yang dikehendaki oleh para pemrotes anti-pemerintah.
Mereka berjanji untuk menyelenggarakan pemilu parlemen dan presiden baru dalam waktu enam bulan. Dewan Pertahanan Tertinggi juga telah mengumumkan sebuah panel untuk merevisi konstitusi dan meminta panel tersebut untuk mengeluarkan rekomendasi dalam waktu 10 hari.
Panel tersebut mencakup seorang anggota Persaudaraan Muslim, kelompok Islam yang dilarang pada masa kepemimpinan Presiden Hosni Mubarak.