Pihak militer hari Senin mengatakan tidak setuju dengan beberapa bagian laporan investigasi itu dan menyebutnya tidak benar berdasarkan fakta.
Para pejabat pertahanan AS menyalahkan koordinasi yang tidak memadai, oleh pasukan Pakistan dan pasukan pimpinan AS atas serangan 26 November. Penyelidikan militer AS juga menemukan bahwa pasukan AS bertindak membela diri dan menggunakan kekuatan yang tepat setelah ditembak.
Militer Pakistan pada Senin membantah temuan AS itu dan mengatakan bahwa membuat Pakistan ikut bertanggung jawab atas insiden itu "tidak berdasar dan tidak dapat diterima."
Angkatan darat mengatakan selama insiden itu, pasukan Pakistan sedang menembaki tersangka militan dam tidak melepaskan tembakan ke arah pasukan NATO.
Militer Pakistan menyebut serangan NATO itu tidak beralasan dan mengatakan bahwa penyebab mendasar dari insiden itu adalah kegagalan koalisi "untuk berbagi operasi dekat-perbatasan dengan Pakistan di tingkat manapun."
Pakistan menanggapi serangan NATO dengan menutup dua rute darat utama yang digunakan koalisi untuk mengirim pasokan non-senjata ke Afghanistan.
Serangan perbatasan itu membawa hubungan AS-Pakistan ke titik rendah baru, dengan hubungan sudah tegang setelah serangan rahasia AS yang membunuh Osama bin Laden tahun lalu dan sejumlah serangan pesawat tak berawak AS yang menargetkan militan di barat laut Pakistan.
Dalam serangan terbaru, para pejabat Pakistan mengatakan rudal yang ditembakkan oleh pesawat tak berawak AS menghantam sebuah kendaraan dan sebuah rumah Senin di desa Degan, wilayah kesukuan di Waziristan Utara, dekat perbatasan Afghanistan. Pihak berwenang mengatakan empat militan dari Turkmenistan tewas dalam serangan itu.