Mantan presiden Hosni Mubarak, yang sebelumnya diberitakan 'meninggal secara klinis', kini dalam kondisi koma dan menggunakan alat bantu pernafasan.
Sumber-sumber keamanan Mesir mengatakan mantan presiden Hosni Mubarak kini tidak sadar diri dan menggunakan alat bantu pernafasan setelah dilarikan dengan ambulans dari penjara ke sebuah rumah sakit militer, karena mengalami serangan stroke. Pejabat-pejabat militer Rabu pagi mengatakan Hosni Mubarak – yang dibawa ke Rumah Sakit Maadi di Kairo Selatan – menggunakan “alat bantu pernafasan”.
Laporan-laporan sebelumnya dari kantor berita pemerintah MENA mengatakan tim dokter Mubarak telah menyatakan mantan pemimpin itu “meninggal secara klinis”, tetapi pihak militer mengatakan terlalu dini untuk membuat pernyataan semacam itu. Sebagian pendukung Hosni Mubarak berkumpul di luar rumah sakit itu hari Rabu.
Sementara itu, pada hari Selasa Komisi Pemilu Mesir mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi ratusan pengaduan kecurangan dalam pemilu presiden putaran kedua antara Mohammed Morsi dari Persaudaraan Muslim (Ikhwanul Muslimin) dan Ahmed Shafig – mantan perdana menteri Mesir.
Kedua kandidat mengklaim kemenangan, tetapi penghitungan suara di depan publik yang dikukuhkan oleh media resmi menunjukkan Mohammed Morsi meraih 52 persen suara, sementara Ahmed Shafiq memperoleh 48 persen suara. Para pembantu Ahmed Shafiq mempersoalkan klaim itu.
Jumlah orang yang memilih hanya 50 persen dari sekitar 50 juta pemilih yang berhak. Para pejabat pemilu diperkirakan akan mengumumkan hasil resmi hari Kamis, tetapi kandidat yang kalah tampaknya akan menolak hasil pemilu tersebut sebagai kecurangan.
Laporan-laporan sebelumnya dari kantor berita pemerintah MENA mengatakan tim dokter Mubarak telah menyatakan mantan pemimpin itu “meninggal secara klinis”, tetapi pihak militer mengatakan terlalu dini untuk membuat pernyataan semacam itu. Sebagian pendukung Hosni Mubarak berkumpul di luar rumah sakit itu hari Rabu.
Sementara itu, pada hari Selasa Komisi Pemilu Mesir mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi ratusan pengaduan kecurangan dalam pemilu presiden putaran kedua antara Mohammed Morsi dari Persaudaraan Muslim (Ikhwanul Muslimin) dan Ahmed Shafig – mantan perdana menteri Mesir.
Kedua kandidat mengklaim kemenangan, tetapi penghitungan suara di depan publik yang dikukuhkan oleh media resmi menunjukkan Mohammed Morsi meraih 52 persen suara, sementara Ahmed Shafiq memperoleh 48 persen suara. Para pembantu Ahmed Shafiq mempersoalkan klaim itu.
Jumlah orang yang memilih hanya 50 persen dari sekitar 50 juta pemilih yang berhak. Para pejabat pemilu diperkirakan akan mengumumkan hasil resmi hari Kamis, tetapi kandidat yang kalah tampaknya akan menolak hasil pemilu tersebut sebagai kecurangan.